TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyebut saat ini belum akan menelusuri kemungkinan aliran dana korupsi Lukas Enembe ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut pihaknya masih berfokus menindak kasus suap yang dilakukan oleh Gubernur Papua non aktif tersebut.
“KPK saat ini hanya akan berfokus untuk melakukan pemeriksaaan terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh tersangka LE,” kata Ghufron saat dihubungi Tempo melalui pesan tertulis pada Sabtu 14 Januari 2023.
Namun, Ghufron tidak menutup kemungkinan KPK akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya di kemudian hari. Hal tersebut, kata dia, bila dalam rangkaian penyidikan ke depan ditemukan tindak pidana lainnya.
“Sedangkan jika dalam pemeriksaan ditemukan dugaan tindak pidana lain tentu KPK akan menindaklanjuti kepada pihak yag berwenang,” ujar dia
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu juga mengatakan hal yang sama dengan pimpinannya tersebut. Dia juga menambahkan saat ini KPK belum mendapatkan informasi mengenai dugaan aliran dana dari Lukas Enembe kepada kelompok separatis di Papua.
“Belum ada informasi terkait itu ya, kami masih fokus dalam masalah tindak pidana korupsinya terlebih dahulu,” kata Asep pada Tempo secara terpisah.
Dugaan keterlibatan Lukas dengan KKB Papua
Dugaan adanya aliran dana dari Lukas Enembe ke KKB mencuat setelah seorang Warga Negara Indonesia asal Papua, Anton Gobay, tertangkap kepolisian Filipina saat akan memberi senjata di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, pada Rabu, 11 Januari 2023. Polri menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian Filipina untuk memastikan penangkapan tersebut.
Anton disebut sebagai Panglima Udara West Papua Army (WPA) Organisasi Papua Merdeka dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM TPNPB) kubu Demianus Magai Yogi. Dalam pernyataan tertulis 12 Januari 2023, juru bicara OPM TPNPB Jeffrey Bomanak membenarkan Anton Gobay sebagai anggotanya dan meminta pemerintah Filipina membebaskannya.
“Ketua OPM TPNPB meminta otoritas Filipina menghormati perjuangan rakyat Papua dan segera bebaskan Anton Gobay tanpa syarat hukum,” kata Jeffrey.
Anton diketahui pernah menjalani pendidikan penerbangan di Asia Aviation Academy di Filipina. Dia Sebuah foto yang menunjukkan kebersamaan Lukas Enembe dengan Anton pun sempat beredar. Dalam foto itu, Anton Gobay mengenakan seragam pilot dengan bersamanya pula pilot-pilot yang lain. Lukas disebut-sebut merupakan penyandang dana beasiswa yang diterima Anton Gobay dan sejumlah mahasiswa penerbangan lainnya.
Selanjutnya, pihak Lukas Enembe bantah keterlibatan dengan Anton Gobay