Meski demikian, ketua umum Partai Golkar itu merasa yakin akan memenangkan konvensi tersebut. Pasalnya, selain mumpuni dalam pengalaman di dunia politikan, secara de facto ia masih menguasai jaringan kerja partai ini di daerah.
Didampingi istrinya, Krisnina Maharani, kepada wartawan di Palu, Minggu (14/9), Akbar menyatakan bahwa para peserta konvensi calon Presiden partai Golkar adalah orang-orang terbaik, sehingga peluangnya untuk memenangkan konvensi dinilainya cukup berat. "Calon yang ikut adalah calon yang punya kualifikasi terbaik, jadi susah ditebak calon pemenangnya,” kata Akbar.
Akbar pun menyatakan dirinya siap untuk kalah. Bila hal itu terjadi, katanya, hal tersebut tak akan mengurangi penganbdiannya untuk mengusung Partai Golkar menjadi pemenang Pemilu 2004 nanti. "Saya serahkan saja kepada warga Golkar yang berhak menentukan calon presiden terbaik partainya,” kata Akbar lagi.
Akbar juga memaklumi mengapa sejumlah DPD I Partai Golkar tidak memasukkan namanya di daftar lima besar. Ia menyatakan itu sebagai akibat keraguan, karena kesediaan dirinya ikut konvensi pun, terjadi di hari-hari akhir batas batas pendaftaran. Partai Golkar Sulawesi Tengah, misalnya, kata Akbar juga tidak mencamtumkan namanya sebagai calon presiden karena Gokar Sulteng masih ragu-ragu menentukan pilihan terhadap dirinya.
darlis muhammad/TNR