TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri nampak antusias kala menceritakan bahwa dirinya segera berulang tahun. Presiden RI kelima ini bakal merayakan hari lahirnya pada 23 Januari 2023.
Kendati demikian, Mega tidak ingin ulang tahunnya dirayakan. Ia berencana hanya akan makan bersama anak dan cucunya.
“Eh, Ibu mau ulang tahun, lho. Tapi nggak ada perayaan. Aku mau makan sama anak cucu wae,” kata Mega saat berpidato dalam acara HUT PDIP di JIExpo, Selasa, 10 Januari 2023.
Dia mengatakan bakal mengundang orang-orang yang dianggapnya sebagai sahabat. Menurut dia, banyak orang yang tidak suka dengannya.
Baca juga: Hadiri Acara HUT PDIP ke-50, Ganjar Pranowo Diteriaki Presiden
Meski begitu, dalam kondisi tertentu, orang yang tidak senang tersebut disebut Mega bakal pura-pura bersahabat dengannya.
“Yang merasa sahabatku, saya undang. Yang ndak sahabat, ndak. Kan banyak lho yang ndak seneng sama saya. Tapi kalau sudah perlu, baru pura-pura bersahabat,” kata dia.
Megawati menyampaikan pidato politiknya dalam perayaan HUT PDIP ke-50 hari ini. Ia berpesan kepada para kader untuk terus berfokus turun ke bawah, alih-alih mengurusi pencapresan.
Pasalnya, kata dia, urusan pencapresan merupakan hak prerogatifnya sebagai Ketua Umum. Dia juga menegaskan belum mau mengumumkan capres yang akan dijagokan pada 2024.
“Saiki (banyak pihak) nunggin. Gak ada, ini urusan gue,” kata Mega.
Megawati terlahir dengan nama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri. Ia lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dari pasangan Presiden RI pertama Soekarno dan Fatmawati. Mega merupakan anak kedua dari Soekarno.
Megawati mulai aktif di kepengurusan PDI di Jakarta Pusat pada 1986. Setahun kemudian dia menjadi anggota DPR RI 1987-1992.
Nama Megawati melambung setelah peristiwa 27 Juli 1996. Saat itu terjadi bentrokan fisik perebutan kantor PDI di Jalan Diponegoro antara kubu Megawati dengan Soerjadi yang didukung pemerintah Orde Baru.
Akibat bentrokan itu kerusuhant terjadi di Jakarta.
Pada 1998, kubu Mega melakukan kongres PDI sekaligus mengganti nama menjadi PDI Perjuangan. Megawati kemudian menjadi Ketua Umum PDIP 1998-2000. Sejak itu, dia menjadi ketua umum partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu hingga sekarang.
Baca juga: Sederet Menteri Hadiri Acara HUT PDIP ke-50: Mahfud MD hingga Retno Marsudi