JK Akui Pertama Kali Usulkan Sistem Proporsional Terbuka

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai menghadiri resepsi pernikahan anak Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 29 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai menghadiri resepsi pernikahan anak Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 29 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla alias JK buka suara ihwal meruaknya isu penggunaan sistem proporsional tertutup alias coblos gambar partai dalam Pemilu 2024. Menurut JK, kendati memiliki sejumlah kekurangan, namun sistem proporsional terbuka sudah bagus.

"Sistem terbuka itu sebetulnya sudah benar," kata JK di Jakarta dalam keterangannya, Senin, 9 Januari 2023.

JK tidak menerangkan secara eksplisit dampak negatif dari sistem pemilihan terbuka. Ia hanya menyebutkan istilah jeruk makan jeruk dalam sistem proporsional terbuka.

Di sisi lain, JK menjelaskan bahwa usulan dan perpindahan ke sistem proporsional terbuka bermula dari dirinya. “Saat itu pemilihan tertutup ya. Saya lah yang mengusulkan pertama kali ke sistem terbuka,” kata dia.

Baca juga: Makin Panas Penolakan Sistem Proporsional Tertutup, Apa Bedanya dengan Sistem Terbuka?

Bekas Ketua Umum Partai Golkar tersebut menjelaskan, sistem proporsional terbuka membuat masyarakat lebih tahu dan mengenal wakil yang mereka pilih. Dia juga menyebut sistem ini membuat calon legislatif tergerak untuk berkampanye sendiri.

“Kalau tertutup, cenderung calon tidak berkampanye, tapi partai yang berkampanye. Dan yang paling sulit adalah menentukan nomor-nomor," ujarnya.

Adapun gugatan uji materiil UU Pemilu soal sistem proporsional terbuka ini kembali diajukan ke MK pada akhir November lalu. Salah satu pemohon perkara adalah pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Demas Brian Wicaksono. Selain itu, pemohon juga terdiri atas lima warga sipil, yakni Yuwono Pintadi, Fahrurrozi, Ibnu Rachman Jaya, Riyanto, dan Nono Marijono.

8 Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Gelar Pertemuan

Partai politik parlemen yang menolak penggunaan sistem proporsional tertutup bersua untuk mengkonsolidasikan gerakan pada Ahad, 8 Januari 2023 lalu. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan persamuhan ini menghasilkan 5 poin kesepakatan. 

Pertama, kata Airlangga, mereka menolak sistem proporsional tertutup demi mewujudkan komitmen menjaga demokrasi Indonesia. Dia menjelaskan, sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran demokrasi bagi Indonesia. 

Di sisi lain, Airlangga menyebut sistem proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat.

“Di mana rakyat dalam menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik. Kami tidak ingin demokrasi mundur,” kata Airlangga di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Ahad, 8 Januari 2023.

Poin kedua, kata Airlangga, 8 parpol bersepakat bahwa sistem proporsional terbuka sudah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi pada 2008. Putusan ini menyebutkan bahwa Pemilu digelar dengan sistem proporsional terbuka.

Dia menyebut proporsional terbuka juga sudah dijalankan dalam tiga Pemilu sebelumnya. Adapun gugatan terhadap sistem proporsional terbuka ini disebut Airlangga bakal menciptakan preseden buruk bagi hukum Indonesia.

Poin ketiga, Airlangga menyinggung Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tetap menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu. Dia mengatakan KPU mesti menjaga netralitas dan independensinya sesuai perundang-undangan.

Adapun poin keempat, kata dia, 8 parpol mengapresiasi pemerintah yang telah menganggarkan Pemilu 2024. “Juga kepada penyelenggara Pemilu terutama KPU agar tetap menjalankan tahapan sesuai yang disepakati bersama,” kata dia.

Poin terakhir, Airlangga menyebut 8 parpol ini berkomitmen untuk berkompetisi dalam Pemilu 2024 dengan cara yang sehat dan damai. Ia turut menegaskan bahwa persamuhan 8 parpol ini akan kembali digelar untuk mengawal sikap penolakan terhadap usulan sistem proporsional tertutup.

“Ini bukan pertemuan pertama saja, namun tadi bersepakat bahwa pertemuan ini akan dilanjutkan secara berkala, untuk mengawal sikap partai politik ini,” kata dia.

Baca juga: Celetuk Zulhas Pertemuan 7 Parpol Penolak Sistem Proporsional Tertutup Koalisi Baru bagi Golkar








KPU Mulai Lakukan Verifikasi Administrasi Terhadap Partai Prima

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Adil Makmur Dominggus Oktavianus di Kantor DPP Partai Prima, Jakarta Timur, Jumat, 3 Maret 2023. Dalam keteranganya, Agus menolak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar Pemilihan Umum 2024 ditunda dan berharap semua pihak menghormati putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menghukum KPU untuk tidak melaksanakan sisa tahapan pemilu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KPU Mulai Lakukan Verifikasi Administrasi Terhadap Partai Prima

Verifikasi Administrasi susulan terhadap Partai Prima mulai berlangsung pada hari ini.


PAN Sebut Usulan Jusuf Kalla Bentuk Koalisi Besar akan Ditampung

1 hari lalu

(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.
PAN Sebut Usulan Jusuf Kalla Bentuk Koalisi Besar akan Ditampung

PAN, kata dia, selalu menghormati Jusuf Kalla sedari dulu. Bahkan, JK disebut Viva punya kedekatan hubungan dengan Ketua Umum Zulkifli Hasan.


Jusuf Kalla Usul Bentuk Koalisi Besar, PDIP: Keinginan dan Kemampuan Dua Hal Berbeda

1 hari lalu

Presiden Jokowi (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah saat menghadiri perayaan hari ulang tahun Presiden RI V sekaligus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang ke-72 di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019. Dalam acara tersebut DPP PDI Perjuangan juga menggelar pementasan musik
Jusuf Kalla Usul Bentuk Koalisi Besar, PDIP: Keinginan dan Kemampuan Dua Hal Berbeda

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK mengusulkan pembentukan koalisi besar jelang Pemilihan Presiden 2024


Soal Usulan Koalisi Besar, PAN Sebut KIB Masih Terbuka terhadap Perubahan

1 hari lalu

Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto
Soal Usulan Koalisi Besar, PAN Sebut KIB Masih Terbuka terhadap Perubahan

Yandri Susanto menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih terbuka termasuk melebur dengan Koalisi Perubahan menjadi koalisi besar


Hun Sen Jamu Anwar Ibrahim Buka Puasa Bersama, Dihadiri Jusuf Kalla

1 hari lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim bersama komunitas Muslim di Phnom Penh, Kamboja, 27 Maret 2023. (Facebook/Anwar Ibrahim)
Hun Sen Jamu Anwar Ibrahim Buka Puasa Bersama, Dihadiri Jusuf Kalla

PM Kamboja Hun Sen menjamu PM Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam acara buka puasa bersama di Phnom Penh, yang juga dihadiri Jusuf Kalla


Hari Ini Partai Prima Unggah Kelengkapan Berkas Verifikasi Administrasi ke Sipol KPU

2 hari lalu

Kantor DPP Partai Prima, Jakarta Timur, Jumat, 3 Maret 2023. Dalam keteranganya, Agus menolak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar Pemilihan Umum 2024 ditunda dan berharap semua pihak menghormati putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menghukum KPU untuk tidak melaksanakan sisa tahapan pemilu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hari Ini Partai Prima Unggah Kelengkapan Berkas Verifikasi Administrasi ke Sipol KPU

DPP Partai PRIMA hari ini akan unggah berkas verifikasi administrasi ke laman Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.


JK Usulkan Nama Cawapres, PKS: Tanda Beliau Ingin Anies Menang Pilpres

2 hari lalu

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera hadir di hari ke-3 resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 31 Juli 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
JK Usulkan Nama Cawapres, PKS: Tanda Beliau Ingin Anies Menang Pilpres

Mardani Ali Sera mengatakan usulan bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla soal cawapres menunjukkan bahwa JK ingin Anies Baswedan memenangkan Pilpres 2024.


NasDem Sebut Jusuf Kalla Usulkan Sejumlah Nama Cawapres bagi Anies Baswedan

2 hari lalu

(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.
NasDem Sebut Jusuf Kalla Usulkan Sejumlah Nama Cawapres bagi Anies Baswedan

Willy menyebut Jusuf Kalla memang menjadi salah satu orang yang diajak berdiskusi mengenai pendamping Anies Baswedan.


Alasan Jusuf Kalla Dukung Timnas Israel ke Indonesia

2 hari lalu

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai menghadiri resepsi pernikahan anak Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 29 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana
Alasan Jusuf Kalla Dukung Timnas Israel ke Indonesia

Bila ajang Piala Dunia U-20 terlaksana dengan kehadiran Israel, Jusuf Kalla menilai hal ini justru dapat membangun upaya perdamaian.


Jusuf Kalla: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Bisa Jadi Momentum Indonesia Bantu Palestina

2 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jusuf Kalla: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Bisa Jadi Momentum Indonesia Bantu Palestina

Piala Dunia U-20 2023, menurut Jusuf Kalla, dapat menjadi momentum Indonesia untuk mengenal Israel dalam upaya membantu perdamaian dengan Palestina.