TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengaku senang melihat program milik Jokowi hingga Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kembali berjalan di Jakarta. Menurut Hasto, hal itu terjadi karena koordinasi antara DPRD DKI Jakarta dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono lebih mudah.
"Yang menjadi kebijakan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot sekarang dilanjutkan lagi dengan masif. Survei (kinerja Heru) diapresiasi rakyat," ujar Hasto saat di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Januari 2023.
Baca juga: Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok
Hasto menyebut koordinasi dengan Heru terasa lebih mudah, karena anggota DPRD DKI Jakarta mayoritas diisi oleh PDIP. Sehingga, Hasto mengaku sinergitas keduanya bisa berjalan.
"Kami maksimalkan kerja sama dengan Pak Heru, terutama untuk mendorong gagasan Pak Jokowi, Ahok, Djarot, yang tidak dilanjutkan Pak Anies," kata Hasto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2022. Penunjukkan dilakukan karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lengser pada 16 Oktober 2022.
Jabatan orang nomor satu di DKI itu kosong lantaran perubahan waktu Pilkada DKI hingga 2024. Selain menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru juga masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
Salah satu program Jokowi-Ahok yang tertunda di era Anies Baswedan adalah normalisasi sungai Ciliwung. Anies diketahui memilih program naturalisasi sungai, tanpa membeton bibir sungai. Cara ini disebut Anies akan menyimpan air di kala hujan dan bisa dimanfaatkan di musim kemarau.
Baca juga:
M JULNIS FIRMANSYAH