TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengaku sempat merasa tidak nyaman dengan kehadiran Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres yang selalu mengikutinya saat hari-hari awal menjabat Presiden. Namun dia kemudian bisa menerima kehadiran pasukan tersebut.
Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi dalam pesan video saat mengucapkan Hari Bhakti Paspampres ke-77 pada Sabtu, 7 Januari 2022. Jokowi menceritakan bagaimana di awal menjabat, ia dan Ibu Negara Iriana tidak pernah lepas dari Paspampres.
“Di awal saya memang merasa tidak begitu nyaman dengan kehadiran mereka, ‘ini apa sih kemana-mana diikuti, kemana-mana dikawal’. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, Paspampres menunjukkan profesionalismenya, kehandalannya, dalam melakukan pengawalan,” kata Jokowi.
Ia pun pada akhirnya merasakan juga kesulitan yang dihadapi Paspampres dalam melaksanakan pengawalan, terutama di era media sosial saat ini. Meski demikian, Jokowi menilai Paspampres dapat menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
“Humanis tapi tegas. Walaupun masih terus kadang-kadang saya ingatkan. Selamat Hari Bhakti ke-77 Paspampres, terus selalu tingkatkan kemampuan dan selalu setia waspada dalam menjalankan tugas,” pesan Jokowi untuk hari jadi Paspampres yang sejatinya jatuh pada 3 Januari 2023.
Danpaspampres menyatakan akan melakukan pendekatan yang lebih humanis
Komandan Paspampres Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko mengatakan pihaknya akan lebih mengawal dengan lebih humanis sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Keinginan beliau (Presiden Jokowi) kita menjadi prajurit yang profesional humanis yang sudah ditekankan beliau,” kata Wahyu Hidayat Soedjatmiko pada acara Hari Bhakti Paspampres ke-77.
Ia mengatakan Paspampres terus berupaya membina anggotanya agar selalu humanis nan tegas dalam menghadapi potensi ancaman masyarakat.
“Ini yang masih kita bina terus supaya, walaupun kita dihadapkan massa yang sekian besar, tetapi kita tetap sabar, tetap humanis dan tegas bisa melaksanakan, memilah ancaman masyarakat,” ujar Wahyu.
Pengamanan Presiden Jokowi sempat mendapat sorotan
Pengamanan terhadap Presiden Jokowi sempat mendapatkan sorotan pada beberapa waktu belakangan. Oktober lalu, seorang perempuan bersenjata api jenis FN nyaris menerobos istana. Beruntung perempuan tersebut mampu dilumpuhkan oleh anggota Paspamres yang bertugas.
Pada Desember lalu, seorang perempuan juga sempat menerobos rombongan mobil Presiden Jokowi di Bali. Perempuan tersebut bahkan sempat menjulurkan tanganya ke dalam mobil yang kacanya sedang dibuka presiden karena membagikan kaos.
Beruntung Presiden saat itu mengalami apa pun. Si perempuan pun langsung diamankan dan mengaku hanya ingin bersalaman dan mendapatkan kaos dari Presiden Jokowi.
Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden jelang Pemilu 2024
Wahyu juga sempat menyatakan pihaknya akan meningkatkan pengamanan terhadap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024. Wahyu menyatakan akan lebih memperkuat fungsi intelijen untuk mengantisipasi adanya ancaman terhadap kepala negara dan wakilnya.