Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Kepastian, Warga Desa Benjot Korban Gempa Cianjur Tolak Direlokasi

image-gnews
Sebuah banner menolak relokasi dipasang warga korban gempa bumi di Kampung Pangkalan Desa Benjot Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat 6 Januari 2023. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Sebuah banner menolak relokasi dipasang warga korban gempa bumi di Kampung Pangkalan Desa Benjot Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat 6 Januari 2023. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Pemerintah berencana merelokasi warga korban gempa Cianjur ke dua lokasi di Kampung Pasirsembung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Mande. Namun, warga di beberapa lokasi menolak kebijakan relokasi tersebut.

Warga yang menolak relokasi di antaranya di Kampung Pangkalan RT 02 RW 06 Desa Benjot Kecamatan Cugenang. Mereka gencar melakukan penolakan dengan memasang banner berukuran besar bertuliskan menolak relokasi.

Inggit, 40 tahun, seorang warga Kampung Pangkalan, Desa Benjot, mengatakan, sebanyak 117 kepala keluarga yang ada di lingkungannya menolak rencana relokasi. Warga beralasan menolak karena tidak ada kejelasan dari pihak pemerintah soal kepastian siapa saja warga terdampak yang akan direlokasi.

Bahkan, disebutkan Inggit, banner penolakan relokasi tersebut terpasang sekitar dua pekan lalu. Dan dipasang bersama beberapa warga lainya. 

"Pemasangan banner tersebut dilakukan karena warga khawatir soal kepastian apakah relokasi dilakukan bagi semua warga terdampak yang rumahnya hancur atau hanya sebagian sehingga mereka tidak mau untuk direlokasi," kata Inggit kepada wartawan di Cianjur, Jumat 6 Januari 2022. 

Selain itu, lanjut dia, hingga saat ini warga belum mendapatkan informasi jelas dari pemerintah terkait titik yang akan dilakukan relokasi. 

"Kita jelas menolak untuk direlokasi, selain itu juga sampai sekarang kejelasan titik mana saja yang bakal direlokasi belum ada sosialisasi atau pemberitahuan. Kita sempat tanyakan ke desa juga mereka tidak tahu," ucapnya. 

Irwan Sumarna, 23 tahun, warga lain di desa tersebut menyebutkan di Kecamatan Cugenang ada 12 desa yang akan direlokasi, di antaranya Desa Benjot. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Warga sempat mendapatkan sosialisasi dari seseorang tapi tidak tahu dari pihak mana, sehingga warga pun initiastif bikin banner tersebut," kata Irwan.

Minta kejelasan dari pemerintah

Irwan berharap, pemerintah dan instansi terkait agar segera melakukan sosialisasi yang jelas soal titik yang bakal direlokasi. Sehingga warga tidak khawatir.

"Perlu kejelasan karena warga yang akan direlokasi informasinya tidak akan mendapatkan bantuan pembangunan rumah. Kalau tidak jelas, ya percuma, dapat bantuan tidak direlokasi juga tidak, mending sekalian saja tidak direlokasi," tutur Irwan.

Sebelumnya pihak pemerintah mendata ada 1.800 kepala keluarga yang akan direlokasi. Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan pemerintah sudah menentukan dua titik relokasi di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Mande.

"Di Desa Sirnagalih ada 2,5 hektar dan di Kecamatan Mande ada 4 hektar. Bahkan, pembangunan rumah hunian sebanyak 200 unit di Desa Sirnagalih sudah dilakukan dan sudah siap huni," kata Herman Suherman.

DEDEN ABDUL AZIZ

Baca juga: Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPK Belum Terima Rp40 Juta dari Ahmad Sahroni, Uang Transfer dari Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Belum Terima Rp40 Juta dari Ahmad Sahroni, Uang Transfer dari Syahrul Yasin Limpo

KPK meyakini Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni akan segera mengembalikan duit dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.


Otorita Beri Opsi ke Warga yang Terdampak Pembangunan IKN: Ganti Untung atau Relokasi Lahan

15 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung Kantor PT Bank Mandiri (Persero) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hari ini, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden.
Otorita Beri Opsi ke Warga yang Terdampak Pembangunan IKN: Ganti Untung atau Relokasi Lahan

Otorita beri pilihan soal ganti rugi lahan milik masyarakat yang terdampak pembangunan IKN.


Program Semata Wali Kota Padang Bantu Rumah Berisi 16 Kepala

24 hari lalu

Program Semata Wali Kota Padang Bantu Rumah Berisi 16 Kepala

Wali Kota Padang Hendri Septa akan membangun rumah baru untuk pasangan lansia yang tinggal bersama enam anak dan delapan cucu.


Tanah Bergerak di Bandung Barat, Pemerintah akan Relokasi Warga Terdampak

26 hari lalu

Seorang warga melintas di samping rumah yang terdampak tanah bergerak di Desa Sukamukti Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 27 Februari 2024. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Tanah Bergerak di Bandung Barat, Pemerintah akan Relokasi Warga Terdampak

Musibah tanah bergerak itu dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut di sekitar wilayah.


Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Tips Renovasi untuk Sambut Momen Spesial

30 hari lalu

Ilustrasi tukang bangunan untuk renovasi rumah/Gravel
Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Tips Renovasi untuk Sambut Momen Spesial

Pesanan tukang bangunan jelang bulan Ramadan dan lebaran cenderung meningkat. Minat masyarakat untuk renovasi rumah jelang puasa pun meningkat.


Pulang Kampung untuk Mencoblos, Ini Harapan Warga Rempang yang Akhirnya Setuju Direlokasi

44 hari lalu

Warga kampung tua Pasir Panjang, Pulau Rempang antri melakukan pencoblosan di TPS 009, Rabu 14 Februari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pulang Kampung untuk Mencoblos, Ini Harapan Warga Rempang yang Akhirnya Setuju Direlokasi

Warga Pulau Rempang yang sudah setuju direlokasi pada pagi hari ini pulang ke Rempang untuk melakukan pencoblosan. Apa harapan mereka?


Antusias Warga Rempang Nyoblos: Jangan Anggap Kampung Ini Tidak Ada

44 hari lalu

Warga kampung tua Pasir Panjang, Pulau Rempang antri melakukan pencoblosan di TPS 009, Rabu 14 Februari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Antusias Warga Rempang Nyoblos: Jangan Anggap Kampung Ini Tidak Ada

Masyarakat kampung tua Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kota Batam terlihat antusias melakukan pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024. Pencoblosan berlangsung di pesisir kampung.


Bangun Rempang Eco City, BP Batam Berencana Gusur Pemukiman 961 Keluarga Tahun Ini

29 Januari 2024

Warga Rempang menolak relokasi, 16 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Bangun Rempang Eco City, BP Batam Berencana Gusur Pemukiman 961 Keluarga Tahun Ini

Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad membeberkan kelanjutan pengembangan Rempang Eco City.


Investigasi Ombudsman Temukan Maladministrasi di Rempang Eco-City

29 Januari 2024

Warga Rempang menolak relokasi, 16 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Investigasi Ombudsman Temukan Maladministrasi di Rempang Eco-City

Hasil investigasi Ombudsman RI menunjukkan adanya sejumlah maladministrasi dalam pengembangan Rempang Eco-City.


Warga Rempang Tolak Peletakan Batu Pertama Rumah Contoh Relokasi: Ini Tanah Moyang Kami

10 Januari 2024

Warga Rempang membentangkan spanduk penolakan relokasi saat peletakan batu pertama rumah relokasi Rempang Ecocity, Rabu (10/1/2023). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Warga Rempang Tolak Peletakan Batu Pertama Rumah Contoh Relokasi: Ini Tanah Moyang Kami

Puluhan emak-emak warga melayu Pulau Rempang melakukan unjuk rasa penolakan acara seremonial peletakan batu pertama rumah relokasi Rempang Eco City.