TEMPO.CO, Cianjur - Pemerintah berencana merelokasi warga korban gempa Cianjur ke dua lokasi di Kampung Pasirsembung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Mande. Namun, warga di beberapa lokasi menolak kebijakan relokasi tersebut.
Warga yang menolak relokasi di antaranya di Kampung Pangkalan RT 02 RW 06 Desa Benjot Kecamatan Cugenang. Mereka gencar melakukan penolakan dengan memasang banner berukuran besar bertuliskan menolak relokasi.
Inggit, 40 tahun, seorang warga Kampung Pangkalan, Desa Benjot, mengatakan, sebanyak 117 kepala keluarga yang ada di lingkungannya menolak rencana relokasi. Warga beralasan menolak karena tidak ada kejelasan dari pihak pemerintah soal kepastian siapa saja warga terdampak yang akan direlokasi.
Bahkan, disebutkan Inggit, banner penolakan relokasi tersebut terpasang sekitar dua pekan lalu. Dan dipasang bersama beberapa warga lainya.
"Pemasangan banner tersebut dilakukan karena warga khawatir soal kepastian apakah relokasi dilakukan bagi semua warga terdampak yang rumahnya hancur atau hanya sebagian sehingga mereka tidak mau untuk direlokasi," kata Inggit kepada wartawan di Cianjur, Jumat 6 Januari 2022.
Selain itu, lanjut dia, hingga saat ini warga belum mendapatkan informasi jelas dari pemerintah terkait titik yang akan dilakukan relokasi.
"Kita jelas menolak untuk direlokasi, selain itu juga sampai sekarang kejelasan titik mana saja yang bakal direlokasi belum ada sosialisasi atau pemberitahuan. Kita sempat tanyakan ke desa juga mereka tidak tahu," ucapnya.
Irwan Sumarna, 23 tahun, warga lain di desa tersebut menyebutkan di Kecamatan Cugenang ada 12 desa yang akan direlokasi, di antaranya Desa Benjot.
"Warga sempat mendapatkan sosialisasi dari seseorang tapi tidak tahu dari pihak mana, sehingga warga pun initiastif bikin banner tersebut," kata Irwan.
Minta kejelasan dari pemerintah
Irwan berharap, pemerintah dan instansi terkait agar segera melakukan sosialisasi yang jelas soal titik yang bakal direlokasi. Sehingga warga tidak khawatir.
"Perlu kejelasan karena warga yang akan direlokasi informasinya tidak akan mendapatkan bantuan pembangunan rumah. Kalau tidak jelas, ya percuma, dapat bantuan tidak direlokasi juga tidak, mending sekalian saja tidak direlokasi," tutur Irwan.
Sebelumnya pihak pemerintah mendata ada 1.800 kepala keluarga yang akan direlokasi. Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan pemerintah sudah menentukan dua titik relokasi di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Mande.
"Di Desa Sirnagalih ada 2,5 hektar dan di Kecamatan Mande ada 4 hektar. Bahkan, pembangunan rumah hunian sebanyak 200 unit di Desa Sirnagalih sudah dilakukan dan sudah siap huni," kata Herman Suherman.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca juga: Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat