TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Yudisial atau KY menyebut akan menelusuri kebenaran video curhat seseorang yang diduga hakim Wahyu Iman Santoso perihal putusan Ferdy Sambo. Juru Bicara KY, Miko Ginting, menyebut pihaknya sudah mengetahui perihal adanya video tersebut.
"KY sudah memperoleh kedua video dimaksud. KY akan telusuri dulu kebenaran dari video dan caption (keterangan) tersebut," kata Miko kepada Tempo, Rabu, 4 Januari 2023.
Miko mengatakan penelusuran tersebut akan dilakukan agar KY dapat memahami konteks sesungguhnya yang berada di dalam video tersebut. Sebab, kata dia, di dalam video tersebut mengandung dua bentuk informasi.
"Ada dua hal yang terkait hal ini yang akan didalami. Pertama, terkait video itu sendiri dan kedua adalah narasi yang ada di dalam video tersebut," ujar Miko.
Selain itu, Miko mengatakan KY juga akan menerima informasi dari masyarakat terkait video tersebut. Oleh sebab itu, kata dia, KY mempersilakan masyarakat untuk melaporkan informasi soal video viral itu.
"Apabila ada masyarakat yang memiliki informasi terkait video tersebut, silakan sampaikan ke Komisi Yudisial," kata dia.
Sebelumnya, beredar video pria diduga ketua majelis hakim sidang pembunuhan Brigadir J, Wahyu Iman Santoso berbincang dengan seorang wanita setelah melakukan panggilan telepon. Pria yang mengenakan pakaian batik tersebut memberitahukan kepada teman wanitanya kalau ia hanya mempercayai keterangan Bharada Richard Eliezer.
Dalam video tersebut, juga terdapat narasi yang mengatakan Ferdy Sambo akan dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim. Selain itu, dalam video tersebut dinarasikan orang yang berbincang via telepon dengan pria berbaju batik tersebut diduga merupakan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Pranata Hubungan Masyarakat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, menyebut pihaknya belum mengetahui kebenaran video tersebut. Namun, kata dia, pihak pengadilan tidak akan terburu-buru mengambil tindakan lebih lanjut.
"Harus dipastikan kebenaran video dan narasinya tersebut. Tidak boleh gegabah atau berandai andai," sebut Djuyamto.
Baca: Richard Eliezer Ungkap Alasan Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.