TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, baru saja selesai menempuh perjalanan dari Abu Dhabi ke Solo dan langsung ngantor, Senin, 2 Januari 2023. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin itu tiba di Balai Kota Solo sekitar pukul 13.00 WIB.
Ditemui awak media di kantornya itu, Gibran memastikan dana hibah yang berhasil didapatkannya dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sesuai nilai proposal yang diajukannya yaitu sebesar US$ 15 juta. Namun untuk pencairannya akan melalui mekanisme administrasi lewat Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Ya (pencairan dana hibah dari UEA) nanti masuk ke APBN dulu baru masuk ke APBD (Kota Solo). Untuk saat ini diurus dulu administrasinya, kita selesaikan dulu," ujar Gibran, Senin, 2 Januari 2023.
Meskipun belum bisa memastikan waktu pencairan dana hibah itu, Gibran optimistis prosesnya tidak akan memakan waktu lama.
"Sebentar lagi. Yang penting dari sana (pemerintah UEA) sudah oke semua. Ya ditunggu wae (saja)," katanya.
Seperti yang pernah disampaikannya sebelumnya, Gibran mengatakan dana hibah dari pemerintah UEA itu akan diprioritaskan untuk mendanai sejumlah program, di antaranya untuk pembangunan rumah tak layak huni (RTLH) di Solo, penataan kawasan Baluarti, serta untuk kepentingan di bidang kesehatan maupun pendidikan.
"Untuk bidang kesehatan misalnya untuk Posyandu, puskesmas, di antaranya pemberian nutrisi untuk ibu hamil, nutrisi balita untuk anak berisiko stunting. Untuk pendidikan, ada pemberian perangkat IT untuk sekolah-sekolah. Itu belum semua," kata Gibran.
Selain untuk menjemput dana hibah untuk Kota Solo, Gibran mengatakan ia juga mendiskusikan tentang pengelolaan atau manajemen Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ke depan.
Sebagai informasi, pascadiresmikan Presiden Jokowi bersama Presiden UEA Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Masjid Raya Sheikh Zayed Solo belum dibuka untuk masyarakat umum karena masih penyempurnaan. Sembari menunggu penyelesaian, Gibran pun mempersiapkan rencana pengelolaan masjid itu ke depan bersama tim dari UEA, khususnya dengan manajemen Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
"Ya kemarin (di Abu Dhabi) ketemu menteri, dubes, pangeran (Pangeran UEA), dari MBZ University, dan saya ke beberapa museum yang saya rasa nanti bisa diterapkan di Museum Pedaringan dan Islamic Center," tuturnya.
Pertemuan dengan pemerintah UEA dan manajemen Masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi membahas sejumlah hal, di antaranya berkaitan dengan rencana pembangunan Islamic Center di kawasan yang sama dengan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo itu. Gibran mengatakan nantinya nama yang dipakai bukan Islamic Center.
"Itu yang membuat pembahasannya agak lama. Tapi untuk namanya itu nanti saja lah ya," katanya.
SEPTHIA RYANTHIE
Baca: Wali Kota Solo Gibran Kunjungi MBZ University di Abud Dhabi