TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak menggunakan masker saat mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang ramai oleh pembeli dan pedagang. Padahal, Jokowi menganjurkan masyarakat tetap memakai masker di keramaian.
Jokowi masuk ke Pasar Tanah Abang, tepatnya di Blok A, yang tertutup. Setelah berkeliling di dalam Blok A, Jokowi menemui warga yang menunggunya di luar Gedung Blok A, di pinggir jalan yang terbuka.
"Kembali lagi, itu bapak Presiden menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat, kesadaran masyarakat itu penting, dia (Jokowi) mungkin merasa dia sehat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merespons hal tersebut, ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 Januari 2022.
Baca juga: Pemerintah Bakal Terapkan PPKM Lagi jika Kasus Covid-19 Melonjak
Sebelumnya, Jokowi telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, yang resmi menghapus aturan pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat. Tapi, Jokowi meminta protokol kesehatan tetap diterapkan.
"Pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 30 Desember 2022.
Pengumuman PPKM ini disampaikan Jokowi bersama Budi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Kesadaran vaksinasi harus terus digalakkan karena ini akan membantu meningkatkan imunitas."
Tapi Budi tak ikut Jokowi ke pasar, sehingga mengaku tak mengetahui apakah kondisinya terbuka atau tertutup. "Kalau itu terbuka beliau meras aman ya aman-aman saja. Gitu ya. Tapi memang saya sih kalau di kerumunan, ruang tertutup kalau ada orang batuk itu kan ya saya anjurkan (memakai masker)," kata dia.
Di sisi lain, kebingungan juga masih ada di masyarakat. Apakah masih wajib memakai masker atau tidak. Merespons hal tersebut, Budi menyebut pemerintah tetap menganjurkan pemakaian masker di ruangan tertutup dan sempit. "Di kerumunan, sebaiknya pakai," kata dia.
Tetapi, Budi menyerahkan urusan ini ke masyarakat. "Kalau masyarakat merasa dia sehat, di udara terbuka kayak gini, enggak perlu, ya enggak usah," kata Budi di halaman Istana yang terbuka, memberi penjelasan tanpa masker.
Sebab, Budi menyebut lewat pencabutan PPKM, pemerintah mengurangi intervensi ke masyarakat dan sebaliknya berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat. Sehingga, Ia meminta ada kesadaran dari masyarakat untuk mengukur sendiri kapan dia harus memakai masker.
"Sama kayak flu, kan itu kita enggak perlu ajari, oh harus pakai payung kalau hujan, atau minum panadol dulu, masyarakat udah tahu sendiri," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.
Kesadaran inilah, kata Budi, yang ingin pelan-pelan harus dilatih di masyarakat dalam fase dari pandemi menuju endemi ini. "Tapi kalau tadi saat rapat terbatas dan ada bapak presiden kan kita harus, ada presiden kami pakai," kata dia.
Kalaupun ada instansi yang sampai mewajibkan penggunaan masker meski PPKM sudah dicabut, pemerintah tidak akan ikut campur. "Nah itu kembali masing-masing instansi," kata dia.
Baca juga: Jokowi Minta Warga Tetap Pakai Masker Meski PPKM Dicabut