Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Pengeroyokan dan Penodongan Pistol di Keraton Surakarta Dilaporkan ke Polisi

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Cucu PB XIII, Suryo Mulya Saputra (kiri) mengaku sempat ditodong senjata oleh kerabat Keraton Surakarta yang mengaku aparat, Jumat, 23 Desember 2023 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Cucu PB XIII, Suryo Mulya Saputra (kiri) mengaku sempat ditodong senjata oleh kerabat Keraton Surakarta yang mengaku aparat, Jumat, 23 Desember 2023 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Keributan di Keraton Surakarta yang terjadi Jumat, 23 Desember 2022 berbuntut pelaporan kasus hukum ke polisi. Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi resmi melaporkan kasus dugaan pengeroyokan dan penodongan menggunakan senjata api itu ke Polres Sukoharjo pada Ahad, 25 Desember 2022. 

Dewi membuat laporan tersebut ditemani bersama beberapa kerabat Keraton Surakarta, di antaranya dua cucu Raja Keraton Surakarta Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, yakni Bendara Raden Mas (BPM) Yudistira dan BRM Surya Mulya Saputra. Proses pelaporan berlangsung hingga malam.

"Kita melaporkan kejadian kemarin (Jumat, 23 Desember 2022), tentang dugaan pengeroyokan dan penganiayaan  Serta dugaan penodongan senjata api dari oknum aparat," tutur Dewi usai membuat laporan.. 

Dia pun menunjukkan surat laporan dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisi, dengan nomor STTL/313/XII/2022/RESTA SKA/POLDA JATENG. Dewi menyatakan telah mengantongi nama pelaku penodongan senjata api yang mengaku sebagai aparat polisi. Menurut dia, polisi langsung menyelidiki kasus tersebut. 

"Pihak terlapor masih dalam proses lidik, namun kita sudah ada dugaan namanya. Tapi belum akan kita sebutkan di sini. Pelapornya saya dan dua keponakan saya. BRM Surya Mulyo itu yang diduga ditodong senpi," kata dia. 

Kuasa Hukum Dewi, Raden Reza, menambahkan pelaporan itu dimasukkan agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penodongan dengan senjata api tersebut.

"Dugaan penodongan dengan senjata api harus diusut tuntas. Apakah benar dari aparat atau siapapun harus diselidiki," ucap dia. 

Polda Jateng bantah ada penodongan senjata api

Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi M Iqbal Alqudusy, memastikan tidak ada anggotanya yang melakukan aksi penodongan itu. 

"Tidak ada penodongan atau penyalahgunaan senjata seperti yang dikabarkan," kata Iqbal kepada awak media.

Dijelaskan Iqbal, penempatan anggota Polri di Keraton Surakarta adalah berdasarkan permintaan tertulis dari pihak Keraton Kasunanan kepada kepolisian. 

"Sesuai SOP, tugas mereka di lingkungan Keraton adalah berjaga. Ada empat anggota yang ditugaskan di Keraton. Pada saat kejadian mereka malah melerai pihak-pihak yang bersengketa tapi tidak ada aksi penodongan seperti yang disampaikan," tutur Iqbal.

Meskipun tidak melakukan aksi tersebut, Iqbal mengatakan anggota-anggota itu tetap dimintai keterangan. Satu orang anggota diperiksa langsung di Bidpropam Polda Jateng

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat ini dilakukan pendalaman oleh Bidpropam Polda," katanya lagi. 

Penjelasan senada juga disampaikan Kapolresta Solo, Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi sebelumnya. 

"Mengenai informasi yang berkembang bahwa ada penodongan oleh anggota (Polri), kami menyatakan tidak ada," ujar Iwan.

Ia menjelaskan, hal itu berdasarkan pemeriksaan internal Polri yang telah dilakukan terhadap para anggota yang disiagakan di Keraton Surakarta pada Jumat malam itu terkait dengan pengamanan lokasi.  

"Dan anggota yang melekat ada di sana (Keraton Surakarta), sudah dilakukan pemeriksaan oleh internal dari Polri di Polda dan diketahui bahwa tidak ada anggota Polri yang melakukan penodongan tersebut. Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada anggota yang melakukan penodongan itu," katanya. 

Kalaupun ada anggota Polri yang malam itu disiagakan untuk pengamanan di Keraton Surakarta pada Jumat malam itu dilengkapi dengan senjata, Iwan menyatakan hal itu sudah merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari Polri bahwa setiap anggota yang mengemban tugas pengamanan, salah satunya dibekali dengan senjata.

"Tapi untuk kejadian penodongan yang diduga dilakukan oleh anggota terhadap salah satu kerabat ataupun dari sana (Keraton Surakarta), saya nyatakan tidak ada," ucapnya. 

Iwan mengungkap Polri memang menyiagakan sejumlah personel untuk pengamanan di lingkungan Keraton Surakarta. Hal itu dilakukan jajaran Polresta Solo berdasarkan adanya permintaan dari pihak Raja Keraton Surakarta, Sri Susuhunan Paku Buwana (PB) XIII.

"Ya ada permintaan resmi dari pihak Keraton dan memang ada surat resmi ke institusi Polri untuk menempatkan anggota sebagai keamanan di sana. Hal ini sudah berjalan sejak lama dan itu sudah sesuai SOP," kata Iwan. 

Kisruh di Keraton Surakarta sendiri berawal dari konflik antara Paku Buwono XIII (PB XIII) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan Gusti Kanjeng Ratu Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng.

Pihak Gusti Moeng tak sepakat dengan keputusan PB XIII yang mengangkat Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Surakarta. Alasannya, KGPH Purbaya bukan merupakan putra tertua dari PB XIII. Mereka pun lebih memihak pada KGPH Mangkubumi untuk dijadikan putra mahkota.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

2 jam lalu

Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

Ayah korban dugaan perundungan itu menunggu hasil autopsi santri yang baru berumur 13 tahun tersebut untuk mengetahui penyebab kematian putranya.


Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

1 hari lalu

Kepsen: Pasukan abdi dalem Keraton Surakarta membawa gunungan berisi hasil bumi saat rangkaian tradisi Grebeg Maulud yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Keraton Surakarta Gelar Grebeg Maulud, Hanya 15 Menit Isi Gunungan Ludes Diperebutkan Warga

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar tradisi Grebeg Maulud di halaman Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 16 September 2024. Rangkaian upacara adat pada puncak acara Sekaten itu dipimpin langsung Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.


Sebulan Berlalu, Kematian Mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma Masih Misteri

4 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Sebulan Berlalu, Kematian Mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma Masih Misteri

Polda Jawa Tengah telah memeriksa puluhan saksi terkait kematian mahasiswa PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), dr Aulia Risma.


Usut Kematian Mahasiswi PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telah Periksa 17 Saksi

5 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Usut Kematian Mahasiswi PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telah Periksa 17 Saksi

Polda Jawa Tengah menyatakan telah memeriksa 17 saksi untuk mengusut kematian Aulia Risma, mahasiswi PPDS Undip.


Prosesi Sekaten Solo Sempat Ricuh, Sejumlah Konflik Pernah Terjadi di Keraton Surakarta

6 hari lalu

Suasana Keraton Surakarta, Rabu, 27 September 2023. (TEMPO/Septhia Ryanthie)
Prosesi Sekaten Solo Sempat Ricuh, Sejumlah Konflik Pernah Terjadi di Keraton Surakarta

Keraton Surajarta kerap mengalami berbagai konflik dan kontroversi, terakhir [ada kegiatan Sekaten belum lama ini.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

6 hari lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Keraton Surakarta Gelar Tradisi Tabuh Gamelan Sekaten, Sempat Diwarnai Insiden

7 hari lalu

Para pengrawit menabuh gamelan Sekaten Keraton Surakarta di kawasan Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Senin, 9 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Keraton Surakarta Gelar Tradisi Tabuh Gamelan Sekaten, Sempat Diwarnai Insiden

Sekaten merupakan rangkaian menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini sudah ada sejak Mataram Islam dan Kerajaan Demak.


Usut Tewasnya Dokter Aulia Risma, Polisi Periksa 11 Orang

11 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Usut Tewasnya Dokter Aulia Risma, Polisi Periksa 11 Orang

Kematian dokter Aulia Risma, mahasiswi PPDS Anestesi Universitas Diponegoeo (Undip), diduga terkait perundungan


Gubernur Olly akan Kerja Sama Pertukaran Budaya dengan Keraton Surakarta

41 hari lalu

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, terima penganugerahan gelar kehormatan dari Keraton Surakarta. di Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 5 Agustus 2024. Olly Dondokambey mengemukakan rencana kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam event pertukaran budaya akhir Agustus 2024. Dok. Pribadi
Gubernur Olly akan Kerja Sama Pertukaran Budaya dengan Keraton Surakarta

Olly Dondokambey mengemukakan rencana kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam event pertukaran budaya akhir Agustus 2024 ini.


Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris yang Mau ke Jakarta di Stasiun Balapan Solo

47 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris yang Mau ke Jakarta di Stasiun Balapan Solo

Densus 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menangkap seorang terduga teroris di Stasiun Solo Balapan malam tadi