TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meminta maaf atas pemberitaan yang menyebut dirinya mengatakan ada keributan di PDIP pascasurvei soal elektabilitas Ganjar Pranowo mengalahkan Puan Maharani.
Menurut Lodewijk, dia tak pernah mengatakan terjadi keributan di PDIP. Ia mengungkapkan akibat berita itu, dirinya dan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merasa tak nyaman.
“Sekali lagi saya mohon maaf. Saya tidak bermaksud mengurusi urusan dalam PDIP dan membuka konflik dengan sahabat-sahabat yang selama ini komunikasi dengan saya sangat baik," kepada wartawan di Medan pada 23 Desember 2022 lalu. Lodewijk saat itu didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajeksah.
Baca juga: Di Rapimda Sumut, Sekjen Golkar Tegaskan Target Pemilu 2024: Menang
Dia pun mengingatkan wartawan soal judul berita yang bombastis. "Judul berita yang sangat bombastis, sangat tidak baik bagi Sekjen partai dan wakil ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar," ujar Lodewijk.
Sebelumnya diketahui Lodewijk memaparkan strategi pemenangan dalam menghadapi Pemilu 2024 kepada para peserta Rapat Pimpinan Daerah DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Dia pun menyebut langkah yang harus dilakukan supaya menang sambil menggunakan istilah militer.
Lodewijk kemudian membandingkan strategi pemenangan itu dengan partai lain.
Menurut Lodewijk, ia sudah menjelaskan hal ini kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia mengatakan, politikus PDIP yang pertama kali menanyakan soal berita itu adalah Junimart Girsang.
Lodewijk pun mengatakan bahwa permasalahannya bukan seperti yang beredar. Dia mengatakan bahwa yang disampaikan saat itu adalah soal betapa jahatnya hasil survei terhadap partai. Lodewijk mengakui akibat survei kadang memicu konflik di internal partai.
"Itu terjadi di semua partai, di Partai Golkar pun seperti itu. Saat survei Golkar rendah 3 persen versi Litbang Kompas, kami ribut. Ada yang protes! Perang opini itu jahat dan bisa meracuni,” ucapnya.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan, dia tak pernah menyebut ada konflik internal di PDIP. “Saya tidak menyatakan itu, tapi saya nyatakan betapa jahatnya hasil survei,” ujar dia.
Golkar, kata dia, saat ini masih berkomunikasi baik dengan PDIP. Lodewijk pun menyebut dirinya berkomunikasi baik dengan Puan Maharani dan baru bertemu di HUT Partai Hanura beberapa waktu lalu.
Baca juga: Usai Gabung Kosgoro 1957, Golkar: Harusnya Ridwan Kamil Positif ke Partai Golkar