TEMPO.CO, Kupang - Banjir Kupang yang disebabkan Sungai Noelmina setelah hujan lebat sejak Sabtu malam kemarin, 24 Desember 2022 menyebabkan puluhan rumah terendam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pun telah mengevakuasi warga Kelurahan Takari Kecamatan Takari yang terdampak banjir tersebut.
"Kami sedang membantu mengevakuasi warga Kelurahan Takari yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Noelmina," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Semi Tinenti ketika dihubungi di Kupang, Ahad, 25 Desember 2022.
Semi Tinenti menyatakan proses evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir masih terus dilakukan tim BPBD serta Pemerintah Kecamatan Takari. Proses evakuasi itu dilakukan karena hujan lebat masih terus terjadi.
Hujan lebat masih terus mengguyur
Dia menyatakan evakuasi dilakukan untuk menghindari adanya korban jiwa akibat terus meluapnya air Sungai Noelmina.
"Hujan lebat masih terus terjadi di wilayah Takari sehingga warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai harus diungsikan sementara karena luapan air terus bertambah naik," kata dia.
Dia menambahkan apabila hujan lebat masih terus terjadi maka kemungkinan daerah yang terdampak banjir terus meluas ke daerah pemukiman warga lainnya.
Dia menegaskan warga korban banjir yang diungsikan itu untuk sementara menempati sejumlah lokasi yang dianggap aman dari genangan banjir.
Dia berharap warga di Kelurahan Takari agar selalu waspada selama musim penghujan karena potensi terjadinya banjir akibatnya meluapnya Sungai Noelmina maupun adanya banjir kiriman akibat meluapnya kali-kali kering yang terdapat di wilayah Kelurahan Takari yang masuk dalam wilayah rawan banjir.
"Apabila ada tanda-tanda akan terjadi banjir akibat tingginya curah hujan maka sebaiknya segera melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang aman," kata Semi Tinenti.
Hingga saat ini belum ada kabar soal korban jiwa yang diakibatkan Banjir Kupang kali ini. Selain Kupang, sejumlah wilayah lainnya di Indonesia juga dilanda bencana banjir pada penghujung tahun ini. Kota Makasar dan Kabupaten Gorontalo Utara dilanda banjir akibat naiknya permukaan laut atau yang biasa disebut dengan rob.