TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu mengatakan partainya tidak akan terburu-buru membangun koalisi atau mengumumkan nama capres yang diusung. Ia menjelaskan partai berlogo banteng hitam tersebut menerapkan strategi menangkan hati rakyat.
Hal tersebut disampaikan oleh Adian pada Jum'at 23 Desember 2022 saat dijumpai di daerah Jakarta Selatan. Ia menyebut partainya saat ini masih berfokus turun ke tengah masyarakat.
"Strategi dari kita ya sederhana sekali. Suara dari rakyat, ya kita turun ke rakyat," ujar anggota DPR RI Komisi VII tersebut.
Alasannya, kata Adian, partai menilai dengan memahami problematika masyarakat dan memberi solusi, maka akan menarik simpati rakyat. Sehingga, dia menjelaskan, tiket kemenangan akan diraih oleh partainya.
"Daripada ngurus nama-nama tokoh politik yang suaranya setara sama tukang ojek, mendingan kita pikirin nasib tukang ojek. Kita berpihak kepada rakyat, rakyat berpihak kepada kita," ujarnya.
Terkait PDI-P yang disebut sudah punya nama calon yang akan diusung sebagai calon presiden, Adian menyebut itu hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menyebut tokoh yang nantinya yang akan diusung pasti akan melalui pertimbangan ketat dari mantan presiden RI kelima tersebut.
"Beliau ini pengalaman politiknya jauh di atas kita. Sudah banyak memakan asam garam pahitnya dunia politik. Bu Mega satu-satunya Ketum yang bisa survive dari represi orde baru. Saya yakin pertimbangannya sudah dipikirkan matang-matang," kata aktivis 98 tersebut.
Baca: Pengamat Ungkap Peluang NasDem Terdepak dari Kabinet Usai Jokowi Beri Sinyal Reshuffle