TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim dokter bedah saraf RSUP Dr Sardjito Yogyakarta membenarkan adanya balita usia empat tahun yang dirawat dengan luka kepala yang diduga akibat proyektil peluru nyasar pada Minggu 18 Desember 2022.
"Alhamdulillah sampai hari ini, kondisi pasien baik, masih stabil, sudah bisa diajak berkomunikasi tapi masih dalam perawatan di ruang intensif," kata anggota tim dokter bedah saraf RSUP Dr Sardjito Adiguno Suryo Wicaksono Rabu 21 Desember 2022.
Balita perempuan itu sebelumnya terluka saat sedang bermain di sebuah warung kawasan Ngaglik Sleman bersama keluarganya pada Minggu siang lalu. Saat sedang asyik bermain di halaman warung, bocah itu tiba-tiba jatuh dan saat di rontgen di rumah sakit pada kepalanya bersarang benda asing mirip peluru.
Polres Sleman menduga benda asing itu proyektil yang berasal dari tembakan peringatan petugas Polres Ngaglik Sleman yang pada hari dan waktu yang sama sedang menangani kejadian keributan warga yang berjarak satu kilometer dari warung itu. Hanya saja dari pemeriksaan polisi, petugas saat itu menembakkan peringatan ke arah atas.
Tim dokter RSUP Dr. Sardito mengatakan dari pemeriksaan yang dilakukan pada balita tersebut, didapati luka di kepala bagian belakang.
"Benda asing di kepala anak itu berada di dekat bagian otak kecil dan kedalaman lukanya kurang lebih 8 sentimeter," kata Adiguno.
Operasi pengangkatan benda asing selama 6 jam
Operasi pengangkatan benda asing itu berhasil dilakukan tim dokter kurang lebih enam jam pada Senin 19 Desember lalu. Hanya saja Adiguno belum mau menyimpulkan benda asing itu apakah proyektil peluru atau bukan.
"Kami hanya melakukan operasi pada benda asing itu, kemudian menyerahkan ke bagian medis untuk diserahkan pada pihak yang memerlukannya," kata Adiguno.
"Benda asing itu kami tidak bisa menyebut apa karena kami hanya mengambilnya saja (lewat operasi) lalu kami serahkan, jadi kami tidak memahami bentuk dan ukuran benda asing itu apa, " kata Adiguno yang mengatakan benda asing itu hanya satu buah.
Adiguno juga belum bisa memastikan apakah benda asing yang diambil dari anak itu berbahan dasar logam atau bukan.
Dari kacamata medis, Adiguno mengatakan apapun jenis dan bahannya, jika benda asing itu masuk ke dalam tubuh manusia maka bisa berpotensi membahayakan.
"Tidak hanya di otak, masuk ke manapun bagian tubuh kalau namanya benda asing bisa berbahaya," kata Adiguno yang belum bisa memastikan sampai berapa lama pasien itu bisa pulih dan beraktivitas seperti biasa.
Pihak RSUP Sardjito, kata Adiguno menerima pasien itu pada Minggu sore sekitar pukul 17.00-18.00 WIB dengan kondisi pasien saat itu masih sadar meskipun tampak gelisah akibat luka yang dialaminya.
"Saat pasien datang kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut dahulu, baru subuh esok harinya (19 Desember) kami mulai lakukan operasi pada pasien itu," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Baca: Balita di Sleman Terluka di Kepalanya, Polisi Duga Peluru Nyasar