TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan alasan dirinya melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia. Ia mengatakan hal itu merupakan kesempatan dia untuk mendengar keluh kesah masyarakat yang selama ini belum terungkap.
"Bagi saya sendiri ini adalah kesempatan untuk satu mendengar apa hal-hal yang menjadi masalah apa aspirasi yang berkembang apa tema-tema yang muncul," kata Anies melalui platform YouTube R66 Newlitics pada, Sabtu, 17 Desember 2022.
Dalam penjelasan yang disampaikan, Anies menilai kunjungan wilayah yang dilakukannya merupakan belanja masalah. Artinya, ia mengatakan perjalanan itu merupakan kegiatan yang harus dibeli dengan menukarkan informasi permasalahan yang terdapat di masyarakat.
"Itu shopping untuk masalah, kemudian yang ketiga ada relawan-relawan yang berada di berbagai tempat yang semua juga mengundang dan tidak mungkin didatanginnya berputar-putar gantian," ujar Anies.
Menurut Anies, ketika melakukan safari politik ke berbagai wilayah masyarakat cenderung datang secara langsung kepadanya. Bahkan, saat relawan baru berkumpul dia mengatakan masa sudah banyak berdatangan.
"Jadi, semua relawan berkumpul selenggarakan bersama, nah pada saat relawan berkumpul bersama itulah yang biasanya massa banyak," tutur Anies.
Baca juga: Suara NasDem Turun di Survei, SMRC: Efek Deklarasi Anies Baswedan Belum Terlihat
Meskipun demikian, Anies menjelaskan kunjungan yang dilakukan dirinya juga untuk memperkenalkan Partai NasDem ke masyarakat. Tidak hanya itu, ia mengatakan hingga saat ini partai itu yang mengusung dia menjadi calon presiden atau Capres 2024.
"Dari sisi Partai Nasdem sebagai penyelenggara, mereka menyampaikan bahwa sebagai partai yang menominasikan, mereka berkepentingan untuk memperkenalkan kepada semua wilayah-wilayah yang mereka punya aktivitas, jadi dari sisi mereka dengan para kader itu," ujar Anies.
Sosialisasi Anies Baswedan ini menuai laporan di Bawaslu. Pelapor menganggap Anies telah melanggar soal kampanye pemilu. Anggota Bawaslu, Puadi mengatakan jika safari politik Anies itu kurang etis dan terkesan mencuri start kampanye.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati, mengatakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) perlu mengklarifikasi pernyataan Puadi.
Menurut Jati, pernyataan tersebut seperti menghalang-halangi hak rakyat dalam mengakses informasi mengenai partai serta calon presiden yang diusung.
”Disadari atau tidak, pernyataan itu mengandung sikap antidemokrasi dan tidak adil. Sikap seperti itu seharusnya tidak tumbuh dalam lembaga penyelenggara Pemilu,” kata Jati dalam keterangannya, Ahad, 18 Desember 2022.
Dia menjelaskan, aktifitas kampanye dan berbagai bentuk komunikasi antara kandidat dengan parpol mestinya dilihat dari perspektif kepentingan rakyat. Sehingga, regulasi maupun kode etik yang ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu hendaknya bertujuan melindungi hak rakyat dalam mengakses informasi mendalam ihwal kandidat serta capres.
Baca juga: Relawan Protes Bawaslu Sebut Safari Politik Anies Baswedan Tidak Etis
MUH RAIHAN MUZAKKI | IMA DINI SHAFIRA