TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei terkini Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapati suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat mengalami kenaikan dibanding perolehan saat Pemilu Legislatif 2019. Hal tersebut dilakukan dalam survei secara tatap muka pada 3 sampai 11 Desember 2022.
Dibanding hasil pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19.3 persen menjadi 24,1 persen. Sementara Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen atau relatif stabil.
"Sementara partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparan hasil survei pada Minggu, 18 Desember 2022.
Dalam presentasinya, Deni menyatakan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 24,1 persen. Kemudian disusul dengan Golkar 9,4 persen dan Gerindra 8,9 persen.
Tapi peroleh suara kedua partai menurun dibandingkan 2019. Saat itu, Golkar dan Gerindra masing-masing memperoleh 12,3 dan 12,6. Barulah diurutan keempat ada Demokrat.
Di urutan kelima ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 6,2 persen atau turun dari 2019 yang mencapai 8,2 persen. Urutan keenam ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 6,1 persen, juga turun dari 2019 yang mencapai 9,7 persen.
Sisanya yaitu tiga partai lain di parlemen. Mulai dari Nasdem 3,2 persen atau turun dari 9,1 persen. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,9 persen atau turun dari 4,5 persen. Terakhir Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 1,7 persen atau turun dari 6,8 persen.
"Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen, dan yang belum tahu ada 20,9 persen," kata Deni.
Perindo kalahkan NasDem, PPP dan PAN
Di luar 9 partai parlemen tersebut, ada nama Partai Perindo yang peroleh suaranya mencapai 4,6 persen. Suara partai besutan pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini mengalahkan NasDem, PPP, dan PAN.
Namun demikian, Deni menyebut bahwa setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan. "Karena masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan," ujarnya.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Mereka yaitu yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1029 atau 84 persen.
Sebanyak 1029 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Baca juga: Anies Disebut Curi Start Kampanye, Demokrat Singgung Jokowi Sering Endorse Capres