INFO NASIONAL - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi peternak, petugas, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga terkait yang telah bekerja keras mencegah dan mengendalikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dengan sinergi tersebut, PMK saat ini melandai.
“Perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK saat ini sebesar 1,81 persen dan itu merupakan keberhasilan kita bersama. Kami apresiasinya yang tinggi kepada berbagai pihak yang telah bersama-sama menangani PMK selama tahun 2022 ini,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Nasional Penyakit Mulut dan Kuku (Rakornas PMK) dan Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknis) II Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022 di ICE BSD Serpong, Selasa, 13 Desember 2022.
Mentan juga menyampaikan, atas nama Kementerian Pertanian berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan Menteri Kordinator Perekonomian untuk memasukan progam pemberantasan wabah PMK bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Kementerian Marves, Kemendagri yang telah berkolaborasi dalam pelaksanaan penanggulangan wabah PMK. Kita harapkan ke depan agar tetap dikawal sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” ujarnya.
“Kami juga mengapresiasi kepada BNPB atas kerja samanya dalam penanganan PMK yang sistematis dan massif, sehingga jumlah daerah yang tertular semakin berkurang.”
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah PMK, antara lain dengan menyusun 28 regulasi dan langkah strategi, pembentukan Gugus Tugas, pengaturan lalu lintas, bantuan obat-obatan, vaksin, penggantian ternak, bantuan pakan, pelatihan SDM dan KIE. “Untuk memantapkan strategi pengendalian PMK, kami juga telah menyusun road map penanganan PMK,” katanya.
adapun perkembangan PMK secara Nasional per 11 Desember 2022 yakni, 11 provinsi sudah zero reported case sehingga total provinsi masih terdampak PMK sebanyak 16 provinsi.
“Berdasarkan data di Siagapmk, tercatat jumlah kabupaten/kota yang tertular saat ini telah berkurang menjadi 129 kabupaten kota dari yang semula berjumlah 294 kabupaten kota di puncak pandemi,” ujar Nasrullah.
Sedangkan total vaksinasi saat ini mencapai 8.469.951 dosis. Kementan juga telah memproduksi VAKSIN PMK nasional produksi dalam negeri yang dibuat oleh UPT Kementerian Pertanian, Pusvetma Surabaya. “Saat ini kami telah memproduksi vaksin sebanyak 1 juta dosis dan harapannya produksi vaksin ini akan terus bertambah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri,” kata dia. (*)