2. Mengaku tidak ikut tembak Yosua
Di dalam rumah dinas No. 46, Ferdy Sambo mengatakan ia terkejut dan panik ketika Richard tiba-tiba menembak Yosua.
Sebelumnya, saat masuk ke dalam rumah Ferdy mengaku bertemu Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR), dan Bharada E. Ia pun menyuruh Kuat untuk memanggil Yosua.
"Begitu masuk (rumah) saya sudah emosi waktu itu karena mengingat perlakuan Yosua waktu itu, saya kemudian berhadapan dengan Yosua. Saya sampaikan kepada Yosua 'kenapa kamu tega sama Ibu?'. Jawaban Yosua, tidak seperti yang saya harapkan," kata Ferdy Sambo.
"Dia malah nanya balik 'ada apa Komandan?', seperti menantang. Saya kemudian lupa saya tidak bisa mengingat lagi," ujarnya.
Ferdy Sambo mengaku kesal dengan jawaban Yosua dan langsung berkata "hajar Cad!" ke Bharada E. Menurutnya, Yosua bersikap kurang ajar. Namun ia kaget Bharada E malah menembak Yosua.
"Saya bilang 'kamu kurang ajar!', saya perintahkan Richard untuk 'hajar Cad'," kata Ferdy Sambo menirukan perintah ke Richard.
"Bagaimana saudara perintahkan Richard?," tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso.
"'Hajar Cad! kamu hajar Cad!', kemudian ditembaklah Yosua sambil maju sampai roboh. Itu kejadian cepat sekali Yang mulia, tidak sampai sekian detik," jawab Ferdy Sambo.
Ia menjelaskan dirinya kaget dan panik usai melihat Yosua ditembak. Lantas, dia memerintahkan Richard untuk berhenti menembak Brigadir J.
"Karena cepat sekali penembakkan itu, saya kaget Yang Mulia, saya perintahkan 'setop! berhenti!'. Begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah, kemudian saya jadi panik Yang Mulia. Saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakkan ini," kata Ferdy.