Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR: RUU Kesehatan untuk Picu Hidup Sehat, Tekan Angka Kematian

image-gnews
Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
Iklan

JAKARTA - Sejumlah anggota DPR mendukung Rancangan Undang-Undang atau RUU Kesehatan untuk membangun sistem kesehatan terpadu sehingga negara dapat fokus mencegah masyarakat jatuh sakit. 

Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Atgas mengatakan, belajar dari apa yang terjadi selama pandemi Covid-19 pada 2020, Indonesia perlu memiliki arsitektur kesehatan yang lebih kuat dan menyatukan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.

"Melalui RUU Kesehatan ini, kita ingin menciptakan arsitektur kesehatan yang mumpuni," kata Supratman di Gedung DPR. Dia lantas membandingkan sistem kesehatan dengan sistem keuangan saat menghadapi pandemi. "Di sektor keuangan itu jelas parameter-parameternya, sehingga pemerintah bisa cepat mengambil keputusan dan sektor ini paling cepat pulih. Sementara di sektor kesehatan tidak, karena semua berjalan sendiri-sendiri."

Berangkat dari pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 tersebut, Supratman melanjutkan, perlu regulasi untuk menyatukan para stakeholder kesehatan. Sejumlah anggota Baleg DPR sepakat dengan cita-cita RUU Kesehatan dalam memperkuat sistem kesehatan di Tanah Air.

Anggota Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid mengatakan enam transformasi sistem kesehatan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan sudah komprehensif. 

Dengan RUU ini, Sodik mengatakan, sistem kesehatan akan lebih terintegrasi, mulai dari tenaga kesehatan, farmasi, penyediaan peralatan kesehatannya, pendidikan kedokteran, dan sebagainya. "Kita mau menata itu semua dan jangan dilihar secara parsial atau per sektor, melainkan satu kesatuan yang terintegrasi," kata dia.

Satu hal yang juga penting dalam RUU Kesehatan, menurut Sodik, adalah porsi anggaran untuk upaya promotif preventif harus lebih tinggi ketimbang rehabilitasi dan kuratif. 

Anggota Fraksi Demokrat, Achmad mengatakan, RUU Kesehatan harus menjawab kesulitan para dokter WNI lulusan luar negeri untuk berpraktik di negeri sendiri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selama ini seperti tidak ada standadisasi tentang bagaimana proses yang harus dilalui," katanya. Di antara dokter WNI lulusan luar negeri itu, menurut dia, ada yang menganggur sampai lebih dari enam bulan karena menjalani proses adaptasi, menunggu surat izin, dan tak tahu bagaimana standar pembiayaan pengurusan izin tersebut.

Terlalu lama menunggu, Achmad berujuar, ada dokter WNI yang akhirnya memilih mengurus izin praktik ke Malaysia atau Singapura karena lebih mudah. "Di sana prosesnya sederhana, tidak perlu banyak tes dan bisa diterima," katanya. "Bagaimana ini? Di negara sendiri kok sulit praktik? Jangan sampai hal ini menimbulkan image kalau sekolah kedokteran di luar negeri, maka sulit kembali atau bekerja di Indonesia."

Senada dengan Achmad, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI. Mar, (Purn) Sturman Panjaitan mengatakan, saking sulitnya praktik di Indonesia, ada dokter WNI yang praktik di Singapura dan mendapatkan fasilitas untuk memperdalam ilmunya ke bidang spesialisasi tertentu atau sub-spesialis dengan dibiayai oleh rumah sakit tempatnya bekerja. 

Contoh, kata dia, di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, sekitar 70 persen dokter, tenaga kesehatan, dan pasiennya adalah orang Indonesia. "Sayangnya, rumah sakit itu berada di Singapura," ucap Sturman.

Kondisi tersebut, menurut dia, harus diubah, salah satunya melalui RUU Kesehatan. "Mari kita sama-sama berpikir jernih tentang masalah sistem kesehatan. Mari duduk bersama tanpa ada ego sektoral," ucap Sturman. "Di sini ada banyak organisasi, tetapi sulit berkolaborasi. Jangan berpikir apa yang kita inginkan, tetapi apa yang Indonesia inginkan. Sebab persoalan kesehatan adalah fundamental dan langsung dirasakan oleh masyarakat."

Sturman juga mengingatkan agar paradigma pelayanan kesehatan jangan bergeser menjadi industri kesehatan. Sebab dua hal itu memiliki makna yang berbeda. "Health care berangkat dari kepedulian terhadap masyarakat," katanya. Sedangkan health industri berorientasi pada bagaimana cara mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. 

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Anas Thahir menyarankan agar RUU Kesehatan memuat klausul atau pasal-pasal yang memaksa masyarakat untuk mengubah gaya hidupnya guna mencegah penyakit berat, seperti jantung, stroke, diabetes, kanker, dan ginjal. "Ini penting. Sebab kesalahan gaya hidup ini membuat pemerintah mengeluarkan banyak biaya untuk mereka," ujarnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

1 jam lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

15 jam lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).


PT Pegadaian Buka Lowongan untuk Lulusan IT

16 jam lalu

PT Pegadaian Buka Lowongan untuk Lulusan IT

Bagi para pencari kerja yang berminat bisa langsung mendaftarkan diri melalui website resmi Pegadaian atau scan QR Code yang tertera pada flyer resmi


Danone Menentang Segala Bentuk Agresi Militer Israel Terhadap Palestina

16 jam lalu

Danone Menentang Segala Bentuk Agresi Militer Israel Terhadap Palestina

Danone tidak masuk ke dalam daftar perusahaan pendukung Israel. Danon justru melakukan serangkaian inisiatif untuk turut menentang segala bentuk agresi militer Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

18 jam lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.


Higgs Domino, Permainan yang Cocok untuk Pemula

22 jam lalu

Higgs Domino, Permainan yang Cocok untuk Pemula

Terdapat permainan lainnya seperti Ludo, Cangkulan, Kamar 5 Kartu, Kartu 41, Dam, Congklak, Puzzle, Jagoan Ayam, Susun Kata, hingga Wood Blast.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

1 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

1 hari lalu

Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

Melalui optimalisasi jaringan broadband terdepan serta ketersediaan produk dan layanan bernilai tambah, Telkomsel sukses mengawal momen Ramadan dan Idul Fitri.


Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

1 hari lalu

Chief Commercial Officer Telin Kharisma (keempat dari kanan) dan Group Chief Executive of Dialog Axiata PLC Supun Weerasinghe (kelima dari kiri) saat penandatanganan kemitraan strategis untuk pengelolaan layanan terminasi suara dan SMS internasional antara Telin dan Dialog Axiata beberapa waktu lalu.
Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.


Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).