Selain kejanggalan yang diungkapkan Wahyu, cerita Sambo juga berbeda dengan kesaksian sejumlah saksi seperti Richard Eliezer dan Adzan Romer.
Misalnya soal peristiwa jatuhnya pistol di depan rumah Duren Tiga. Adzan Romer, mantan ajudan Sambo, dalam kesaksianya menyatakan bisa memastikan bahwa pistol yang dijatuhkan Sambo itu berjenis HS. Sementara Sambo mengaku pistol yang jatuh itu adalah Wilson Combat miliknya.
Sambo juga membantah dirinya mengenakan sarung tangan saat tiba di rumah Duren Tiga sementara Adzan Romer dan Richard Eliezer mengaku melihat mantan atasannya itu menggunakan sarung tangan.
Richard Eliezer juga mengaku Sambo memerintahkan untuk menembak Brigadir Yosua. Bahkan, menurut dia, perintah itu sudah diberikan saat mereka masih berada di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, sebelum pindah ke rumah Komplek Duren Tiga dengan alasan untuk melakukan isolasi mandiri.
Richard Eliezer menyatakan perintah Sambo itu diberikan saat dirinya dipanggil ke lantai 3 rumah Saguling. Menurut dia, Sambo bahkan sudah mempersiapkan skenario palsu kematian Yosua saat itu. Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, disebut ikut mendengarkan saat perintah itu diberikan.
Dalam dakwaan jaksa, Ferdy Sambo bahkan disebut sempat memberikan sekotak peluru kepada Richard Eliezer untuk mengisi pistol jenis Glock 17 yang dia pegang.