TEMPO.CO, Jakarta - Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardhani menyayangkan aksi protes KUHP melaui cara bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Pelaku menyampaikan protes terhadap KUHP dengan menempelkan kertas bernada penolakan di kendaraan motornya.
"KUHP sudah melalui mekanisme DPR yang demokratis dan disetujui rakyat. Ketidaksetujuan akan UU ini harusnya dilakukan melalui mekanisme yang demokratis yang telah disediakan," ujar Jaleswari dalam keterangannya, Rabu, 7 Desember 2022.
Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP sendiri telah disahkan oleh DPR RI melaui rapat paripurna pada Selasa kemarin. Dewan tetap mengesahkan aturan KUHP itu, walaupun banyak penolakan dari masyarakat.
Lebih lanjut, menurut informasi yang didapatkannya, Jaleswari menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar diduga kuat adalah jaringan terorisme lama yang menolak demokrasi dan hukum modern seperti KUHP. Kini Densus 88 Anti Teror bersama dengan intelijen negara sedang mengusut jaringan pelaku.
Jaleswari menyebut pemerintah selama ini memantau jejaring kelompok dan organisasi radikal, termasuk individu-individu yang berafiliasi dan berbaiat dengan organisasi teroris. Sehingga, ia memastikan mereka yang terlibat dalam serangan bom bunuh diri seperti ini tidak akan lolos dari proses hukum.
Biaya pengobatan ditanggung Pemerintah
Sambil mengusut jaringan teror itu, Jaleswari menyampaikan Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan terhadap polisi yang menjadi korban dan segera memperbaiki kantor polisi yang rusak.
“Pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap beraktivitas normal,“ kata Jaleswari.
Peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar ini terjadi pagi tadi saat polisi tengah apel pagi sekitar pukul 08.20 WIB. Pelaku yang merupakan seorang laki-laki, sempat mengacungkan senjata tajam sebelum meledakan diri.
"Polsek Astanyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengancungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung saat dihubungi pada Rabu, 7 Desember 2022.
Akibat kejadian tersebut, kata Aswin, tiga polisi terluka. Mereka dibawa ke Rumah Sakit di Kota Bandung. "Korban tiga polisi luka, sekarang lagi dibawa ke Rumah Sakit di Bandung," ucapnya.
Kejadian tersebut, kata Aswin, terjadi di depan pintu masuk Polsek Astanaanyar. Situasi dan kondisi terkini radius 300 meter, di sekitar lokasi sudah diberi garis polisi. "Ledakan terjadi di bagian dalam, depan pintu masuk Polsek," kata dia.
M JULNIS FIRMANSYAH I Hamdan Cholifudin Ismail
Baca: Ledakan Kembali Terjadi dari Arah Jalan Astanaanyar yang Ditutup Polisi