Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membubarkan Parlemen Adalah Kudeta

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Saat ini tidak ada satu alasan pun yang cukup untuk mengeluarkan sebuat dekrit untuk membekukan parlemen. Suasana yang sangat demoktartis, pers yang bebas serta dinamika masyarakat yang tinggi membuat Menteri Kehakiman dan HAM, Prof Dr Yusril Ihza Mahendra menganggap hal itu mustahil terjadi. Dan itu merupakan tindakan inkonstitusional, kata Yusril kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta seusai sidang dengan komisi II , Selasa sore (30/1).

Menteri Yusril diminta komentarnya tentang masalah ini karena, dalam halal bi halal dengan pimpinan Perguruan Tinggi Islam Swasta di Istana Negara, Sabtu pekan lalu (27/1) pukul 16.00, Presiden Wahid sempat melontarkan ide tentang pembekuan parlemen dengan sebuah dekrit bila DPR terus menerus berupaya menjatuhkan dirinya. Harian Rakyat Merdeka membocorkan rencana Gus Dur itu dalam sebuah berita kecil di sudut kanan bawah pada halaman pertama edisi Senin (29/1). Lepas dari siapa yang mengucapkan itu, saya lihat tidak cukup alasan, kata Yusril menanggapinya.

Menurut Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu, dalam sejarah ketatanegaraan, dekrit hanya pernah terjadi satu kali, yaitu pada 5 Juli 1959. Itu pun, lanjut Yusril, dilakukan Sukarno yang sangat karismatik dan di-back-up militer dibawah Jenderal Nasution.

Waktu itu para anggota Dewan dalam keadaan reses dan sedang pulang ke daerah masing-masing. Ketika mereka mau balik ke Bandung dihalang-halangi oleh rezim yang berkuasa saat itu, ujarnya. Kemudian, Nasution mengumumkan keadaan darurat, pers diberangus dan masyarakat tidak diperbolehkan mengadakan pertemuan-pertemuan politik. Pada situasi seperti itulah Bung Karno mengeluarkan dekrit 5 juli 1959, ujar Menteri Yusril.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasannya saat itu adalah negara dalam keadaan darurat atau hukumnya dalam keadaan darurat. Namun, menurut ahli hukum tata negara itu, Dekrit 5 Juli 1959 merupakan revolusi hukum. Soalnya, kondisi yang semula merupakan tindakan inkonstitusional tapi karena mereka mampu mempertahankannya, maka tindakan itu akhirnya menjadi konstitusional.

Karena itu, menurut Menteri Kehakiman dan HAM, bila seandainya saat ini ada yang mau membubarkan parlemen tapi tidak mampu mempertahankan, maka dia bisa dituduh melakukan tindakan kudeta. Jadi silahkan hitung-hitung kalau ada orang yang akan melakukan dekrit membubarkan parlemen, apakah langkah-langkahnya bisa dipertahankan atau tidak, ujar Yusril. (Fajar W Hermawan)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mereka Menilai Revolusi Mental ala Jokowi Gagal, Apa Kata Anies Baswedan, Surya Paloh, dan Akademisi?

6 menit lalu

Presiden Joko Widodo. Tempo/Ijar Karim
Mereka Menilai Revolusi Mental ala Jokowi Gagal, Apa Kata Anies Baswedan, Surya Paloh, dan Akademisi?

Sepuluh tahun telah berlalu dan kini di pengujung masa pemerintahan, apakah Revolusi Mental Jokowi menunjukkan hasil? Mereka ini anggap gagal.


IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

6 menit lalu

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecahkan rekor baru all-time high (ATH) intraday dengan menutup perdagangan hari ini, di level 7.606,19. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 7.520,602 pada akhir perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024.


Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

6 menit lalu

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana turun dari Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 jenis Boeing 737-800 usai mendarat di Bandara Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat, IKN, Jumat, 11 Oktober 2024. Untuk pertama kalinya Presiden Jokowi dengan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 jenis Boeing 737-800 mendarat di Bandara Nusantara, IKN. Foto: Sekretariat Presiden
Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

Jokowi mengklaim ada banyak investor yang berminat menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara.


Calon Menteri Prabowo dari Demokrat, Teuku Riefky Harsya Sebut Prioritaskan AHY

14 menit lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datang ke Kompleks Parlemen, Senayan untuk menemani adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang bakal dilantik sebagai salah satu pimpinan MPR periode 2024-2029. Tempo/Annisa Febiola.
Calon Menteri Prabowo dari Demokrat, Teuku Riefky Harsya Sebut Prioritaskan AHY

Demokrat akan memprioritaskan kader partai untuk mengisi posisi menteri Prabowo di pemerintahan mendatang.


Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Komitmen Tak Tinggalkan Lebanon

14 menit lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Komitmen Tak Tinggalkan Lebanon

Pasukan penjaga perdamaian PBB bertekad akan tetap berjaga di pos-pos mereka di selatan Lebanon.


Sufmi Daco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

19 menit lalu

Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta jajarannya  menerima kunjungan pimpinan PKS di kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Oktober 2024. Pimpinan PKS yang hadir di antaranya Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Sekjen Aboe Bakar Al-Habsyi, hingga Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan. Tempo/Novali Panji
Sufmi Daco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa kementerian pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto bakal berjumlah sekitar 44-46


Syarat Guru Swasta Ikut Seleksi PPPK 2024

22 menit lalu

Sejumlah guru honorer dari Kabupaten Bekasi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara saat melintas di Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 12 Oktober 2023. Mereka menilai Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi tidak mengusulkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk pendidik mata pelajaran agama Islam sejak 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Syarat Guru Swasta Ikut Seleksi PPPK 2024

Hanya guru swasta berstatus P1 yang dapat mengikuti seleksi PPPK 2024. Apa saja syarat guru sekolah swasta ikut seleksi PPPK 2024?


Golkar Dikabarkan Dapat 7 Jatah Menteri Kabinet Prabowo, Waketum: Alhamdulillah Kalau Begitu

24 menit lalu

Menteri ESDM yang juga Kader Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerahkan berkas pendaftaran Calon Ketua Umum Partai Golkar kepada Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Partai Golkar Adies Kadir di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin, 19 Januari 2024. Bahlil Lahadalia resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Golkar Dikabarkan Dapat 7 Jatah Menteri Kabinet Prabowo, Waketum: Alhamdulillah Kalau Begitu

Wakil Ketua Umum Golkar Adies Kadir mengatakan soal jatah menteri, Presiden terpilih Prabowo tentu berkoordinasi dengan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.


Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

26 menit lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

Residivis di Batu alami paranoia. Ia merasa dibuntuti orang di jalan lalu menembak orang yang ia curigai tersebut. Sudah terjadi berulang kali.


Hongaria Waswas Ukraina Gabung NATO Bisa Pecah Perang Dunia III

29 menit lalu

NATO atau North Atlantic Treaty Organization. shutterstock.com
Hongaria Waswas Ukraina Gabung NATO Bisa Pecah Perang Dunia III

Menteri Luar Negeri Hongaria memperingatkan masuknya Ukriana ke dalam NATO bisa memicu Perang Dunia III.