TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyatakan bahwa Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bernegara. Menurut dia, Islam dan negara berada pada posisi saling mengisi dan menguatkan satu sama lain.
Cak Imin mengatakan Islam punya peran dan kekuatan konkrit dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, kata dia, sejak lama Islam sudah menjadi inspirasi dalam pola kehidupan berbangsa.
“Islam terbukti menjadi kekuatan, bukan hanya inspirasi tapi juga power dalam proses politik. Islam telah menunjukkan bukan hanya sebagai nilai dan ajaran, tetapi juga pengorganisasian yang bersifat politik maupun sosial,” kata Muhaimin Iskandar dalam keterangannya, Selasa, 6 Desember 2022.
Baca juga: Politikus PKB Bilang Koalisi dengan Gerindra Berlanjut Jika Piagam Kerja Sama Dipatuhi
Kendati posisi Islam dan negara mestinya saling bersinergi, Cak Imin menilai ada pihak yang mencoba membenturkan politik dengan Islam. Kondisi ini membuat Islam dan politik menjadi berhadap-hadapan.
Menurut Cak Imin, tidak ada alasan memisahkan Islam dan demokrasi dalam praktik politik bernegara, termasuk di Indonesia. Dia mengatakan nilai-nilai keadilan, egalitarianisme, dan musyawarah telah diwujudkan dalam praktik politik kenegaraan modern di Indonesia.
Di sisi lain, Cak Imin menyebut Indonesia tengah dihadapkan pada perubahan dalam seluruh aspek kehidupan. Bukan hanya ekonomi dan politik, dia melanjutkan, melainkan seluruh cara kerja dan cara pandang disertai masa depan yang tak menentu.
“Kenapa belum menentu? Karena fakta bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, fakta bahwa dunia terancam krisis berkepanjangan, baik akibat rusaknya lingkungan, akibat dangkalnya me-manage alam semesta, ditambah fakta perang dan kontekstual lainnya,” ujarnya.
Ia turut menegaskan pentingnya kehadiran negara untuk memastikan berjalannya politik kesejahteraan. Menurut dia, arah politik kesejahteraan ditentukan dari komitmen negara untuk memberikan perluasan akses, kapabilitas, serta peluang meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat.
“Bagaimana caranya? Memastikan kehadiran negara sehingga masyarakat tidak merasa sendirian. Langkah fundamental dan strategis harus dilakukan. Salah satu yang harus dilakukan adalah melakukan reoreintasi arah politik kesejahteraan kita sebagai bangsa,” kata dia.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Sebut Sistem Pemilu Rusak karena Politik Uang di Pilkada