TEMPO.CO, Jakarta - Putri Candrawathi mengaku tidak mengetahui soal pembahasan yang disampaikan Ferdy Sambo kepada Ricky Rizal dan Richard Eliezer beberapa saat menjelang eksekusi terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dilakukan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Hal itu diungkapkan Putri dalam Berita Acara Pemeriksaan tambahan yang dilakukan penyidik Bareskrim Polri pada 9 September 2022.
"Saat itu saya berada di kamar tidur di lantai 3, sehingga saya tidak mengetahui pembahasan apa yang disampaikan oleh suami saya Ferdy Sambo kepada Ricky," kata Putri di BAP tersebut, sebagaimana dilihat Tempo, Selasa, 6 Desember 2022.
Putri menambahkan, saat Ferdy Sambo menghubungi Ricky melalui handy talky, posisi dia masih duduk di sofa lantai 3 rumah Saguling III sambil menangis. Kemudian Ferdy Sambo menyuruh dia masuk ke kamar tidur yang berada di lantai 3. "Sehingga saya tidak mengetahui pada saat Ricky menemui suami saya di lantai 3," ujar Putri.
Dia juga mengaku tak tahu soal kedatangan Richard Eliezer setelah Richard dipanggil di lantai 3 oleh Ferdy Sambo. Putri mengaku saat itu masih ada di kamar untuk menenangkan diri dan menyiapkan pakaian, handuk, biskuit, obat-obatan, dan air mineral yang akan dibawa ke rumah Duren Tiga untuk isolasi. "Sehingga saya tidak melihat dan tidak mengetahui kedatangan Richard saat itu.
Putri juga mengaku tidak tahu pembicaraan antara Ferdy Sambo dengan Richard yang disebut-sebut membicarakan soal rencana penembakan terhadap Yosua.
"Saat itu saya tidak mengetahui percakapan apa ya dibicarakan oleh suami saya kepada Ricky dan Richard. Setelah saya mempersiapkan barang yang akan saya bawa isolasi di Komplek Polri Duren Tiga, saya melihat suami saya sedang duduk di sofa sendirian, dan keadaan suami saya
menghadap ke TV sambil menatap kosong ke depan lalu saya pamit kepada suami
saya untuk melakukan isolasi."
Baca juga: Richard Eliezer Cerita soal Pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Keterangan Putri dalam BAP tambahan pada 9 September itu berbeda dengan kesaksian Richard Eliezer saat memberi kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 30 Nocember 2022.
Saat menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'rud, Richard mengaku sempat mendengar sayup-sayup Putri Candrawathi membahas soal CCTV dan sarung tangan dengan Ferdy Sambo.
Richard mendengarkan itu saat Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Yosua di lantai tiga rumah Jalan Saguling 3 pada 8 Juli 2022. Richard saat itu dipanggil Ricky Rizal ke lantai 3 atas perintah Ferdy Sambo. Sesampainya di ruang keluarga, ia disuruh duduk di sofa oleh Ferdy Sambo. Ferdy Sambo duduk di sofa panjang. Adapun Yosua, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf di lantai bawah.
Kala itu Ferdy Sambo menanyakan apakah Richard mengetahui peristiwa di Magelang. Richard mengaku tidak tahu. Di tengah percakapan itu Putri Candrawathi datang dan duduk di samping sofa panjang di sisi Ferdy Sambo.
“Tidak lama kemudian Ibu PC datang dan duduk di samping Pak FS di sofa panjang. Baru dia bilang, nangis, Yang Mulia. ‘Yosua sudah melecehkan Ibu’. Saya kaget karena posisinya kami yang ajudan yang ada di Magelang saat itu,” kata Richard.
Richard diam berpikir dan merasa kaget. Kemudian Ferdy Sambo menyusun skenario penembakan. Ferdy Sambo memerintahkannya untuk menembak Yosua.
“Baru dia bilang ‘Berarti kamu yang tembak Yosua, kalau saya yang tembak tidak ada yang bela kita. Dia bilang lagi, ‘Jadi gini Chad, skenarionya Ibu dilecehkan Yosua, baru Ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik. Yosua yang mati’,” kata Richard menirukan kata-kata Ferdy Sambo.
Kemudian, Richard mengaku mendengar sayup-sayup Ferdy Sambo berbicara dengan Putri Candrawathi. Putri saat itu berada di samping kiri Ferdy Sambo.
“Ibu sempat ngobrol tapi karena ibu suaranya pelan Yang Mulia, saya minta maaf saya tidak mendengarkan secara detail Yang Mulia. Tapi ibu membahas tentang CCTV, pertama CCTV duren tiga Yang Mulia. Yang kedua tentang sarung tangan,” tutur Richard.
Richard mengatakan juga sempat mendengar Ferdy Sambo berbisik ke Putri Candrawathi. “Tapi saya tidak bisa mendengar secara ini Yang Mulia, tetapi kaya 'iya nanti pakai sarung tangan',” ujar Richard.
EKA YUDHA SAPUTRA
Baca juga: Pengacara Bharada E Sebut Kliennya Justice Collaborator Tidak Akan Bohong
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.