“Saudara ini hanya bersaksi untuk mereka berdua. Tapi seolah-olah saudara ingin saudara tidak terlibat, seolah-olah saudara tidak tahu apa-apa. Kalau saudara ngomong kaya gitu seharusnya dari awal saudara mengaku ini loh faktanya seperti ini. Tapi kan saudara ikut membuat skenario ini, bener tidak?” tanya hakim.
“Siap! Jadi saya sampaikan Yang Mulia untuk skenario disampaikan Bapak (Ferdy Sambo) juga di Provos Yang Mulia,” kata Ricky.
“Maksudmu?” tanya hakim.
"Untuk skenario itu, jadi setelah peristiwa penembakkan kan saya kembali lagi ke Duren Tiga, Yang Mulia. Setelah itu saya lihat ada beberapa anggota di situ, Bapak menyampaikan bahwa 'ada tembak-tembakan ajudan saya',” ujar Ricky.
Ricky mengaku Ferdy Sambo tidak menyampaikan skenarionya pada saat itu. Ia mengaku Ferdy Sambo hanya menyampaikan ada tembak-menembak antar judannya. Ketika itu Ferdy Sambo menjelaskan kepada eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Ari Cahya bahwa ada adu tembak antara ajudan.
“Di situ saya berpikir ini tembak-tembakkan. Tetapi sementara cuma sebatas itu, tidak boleh menerangkan, si J ini langsung ditembak Richard,” kata Ricky.
Mengaku Kaget
Sebelumnya, Ricky Rizal mengaku kaget ketika Yosua alias Brigadir J ditembak oleh Richard Eliezer Pudihang Lumiu di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, 8 Juli 2022.
Awalnya, Ricky menceritakan kepada majelis hakim menit-menit eksekusi Brigadir J saat menjadi saksi mahkota dengan terdakwa Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 5 Desember 2022.
Saat itu Kuat Ma’ruf keluar dan mengatakan Ricky dan Yosua dipanggil Ferdy Sambo. Ricky pun memanggil Yosua yang ada di depannya. Yosua masuk terlebih dahulu diikuti Kuat kemudian Ricky.
“Saya di belakang, cuma agak terjeda karena saya sempat berhenti di depan mobil Kijang Innova hitam. Saat masuk Pak Ferdy Sambo ada di sebelah kiri Yosua, si Richard ada di sebelah kanannya, terus Om Kuat ada belakangnya Pak Ferdy Sambo,” kata Ricky.
Ricky melihat Yosua dan bertanya-tanya ketika Yosua disuruh jongkok oleh Ferdy Sambo. Ia mengatakan Richard langsung mengeluarkan senjata. Ketika mundur karena menolak jongkok, Richard langsung menembak Yosua.
“Saya lihat seperi ini 'Apa Pak, ada apa Pak?' Terus 'Jongkok, jongkok' si Richard langsung mengeluarkan senjata Yang Mulia. Begitu si Yosua mundur karena kan nggak mau jongkok, si Richard lepasin tembakan, 'kenapa ini' terus Dooor gitu Yang Mulia. Di situ saya kaget, ‘kok ditembak, kenapa?’ Terus ditembak sampai jatuh Yang Mulia.