Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Serukan Ekonomi Biru di Forum Tingkat Menteri CTI-CCF

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyerukan menjaga sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui prinsip ekonomi biru dalam berbagai forum internasional.

Seruan disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai Ketua Delegasi Pemerintah Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri (Ministerial Meeting) ke-8 Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) di Jakarta, Selasa, 29 November 2022

Dalam forum strategis tersebut, Victor mengajak dan meyakinkan semua delegasi untuk terus berkomitmen menjaga keberlanjutan sumber daya laut melalui prinsip ekonomi biru baik dalam forum Kawasan Segitiga Karang maupun forum multilateral seperti di United Ocean Conference (UNOC), Our Ocean Conference (OOC), United Nations Framework Convenstion on Climate Change (UNFCCC), High Level Panel for Sustainale Ocean Economy (HLP-SOE) yang digagas 14 Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara serta berbagai forum global lainnya.

“Laut dan ekosistem pesisir berperan penting bagi kehidupan manusia dari sisi ekologi dan ekonomi serta potensi besarnya yang mampu mengendalikan iklim. Implementasi pembangunan ekonomi biru dilakukan melalui lima strategi,” kata Victor.

KKP, Victor melanjutkan, berupaya menjaga ketahanan pangan dunia melalui 5 program strategi ekonomi biru. Pertama, perluasan kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia; kedua, kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota; ketiga, pengembangan budidaya berkelanjutan dan ramah lingkungan; keempat, menjamin wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terjaga; kelima, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL).

Victor juga menerangkan pada forum G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022 yang baru saja selesai diselenggarakan, Indonesia terus berupaya memperkuat diplomasi kelautan di Forum G20 side event Ocean-20 atau O20.

"Ini baru pertama kali digagas sepanjang sejarah berdirinya Forum G20. Saya berpandangan side event O20 adalah momentum untuk menggugah komitmen dan langkah nyata memulihkan dan melindungi ekosistem laut sekaligus inisiasi pembentukan High Level Forum Ocean20," tutur Victor.

Di kesempatan ini Pemerintah Indonesia berharap Regional Sekretariat CTI-CFF terus meningkatkan manajemen sekretariat dan memberikan pelayanan terbaik kepada negara-negara anggota dan memastikan bahwa kontribusi negara dikembalikan dalam bentuk investasi dalam pengelolaan berkelanjutan di Kawasan Segitiga Karang Dunia. Indonesia juga berkomitmen untuk segera menyelesaikan Perjanjian Ketuanrumahan (Host Country Agreement) dengan Regional Sekretariat CTI-CFF.

Victor kembali mengajak seluruh Delegasi yang hadir untuk memastikan bahwa ekosistem laut dan pesisir yang sehat dapat memberikan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan memastikan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi laut untuk memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang. “Laut kita, warisan kita,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertemuan tingkat Menteri yang dihadiri oleh Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Solomon Islands dan Timor Leste serta organisasi non pemerintah/NGO mitra CTI-CFF telah menghasilkan beberapa dokumen strategis dan disepakati bersama enam negara anggota CTI-CFF.

Dokumen tersebut antara lain Rencana Aksi Regional (Regional Plan of Action/RPOA 2.0) dan Joint Ministerial Statement of The 8th Ministerial Meeting of  the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (Pernyataan Bersama Para Menteri CTI-CFF). Selain itu juga dilakukan pemilihan dan serah terima jabatan Ketua Dewan Menteri (Council of Minister/COM) dan Komite Pejabat Senior (Committee of Senior Official/CSO) CTI yang baru untuk periode 2023-2024. Timor Leste dan Indonesia menjadi Ketua dan Wakil Ketua COM dan CSO.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb. Haeru Rahayu selaku Alternatif Head of Delegation (HoD) Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Ministerial Meeting CTI-CFF ke-8 kepada negara-negara anggota CTI-CFF, Regional Sekretariat dan mitra CTI-CFF dengan segala capaian yang sudah dihasilkan bersama.

“Indonesia mengajak semua negara anggota CTI-CFF termasuk Regional Sekretariat dan mitra untuk bersama-sama menyuarakan pentingnya pembangunan berbasis ekonomi biru serta isu-isu kelautan menjadi agenda utama pada forum United Nations Framework Convenstion on Climate Change (UNFCCC) dan forum internasional lainnya,” kata Tebe.

Dia berharap capaian yang telah dihasilkan dapat memberikan manfaat nyata bagi negara-negara anggota CTI-CFF. Efektivitas, efisiensi dan improvisasi harus terus dilakukan oleh Regional Sekretariat untuk menerapkan rencana dan program kerja yang tertuang dalam Regional Plan of Action (RPOA) 2.0 CTI-CFF.

Selain Kementerian Kelautan dan Perikanan, delegasi Pemerintah Indonesia lainnya yang juga hadir dalam pertemuan tersebut adalah Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri, Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Kemaritiman dan Investasi serta Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara daring dan luring.

Kerja sama multilateral antara enam negara anggota CTI-CFF telah terjalin selama 13 tahun sejak disepakati pertama kali pada 15 Mei 2009 oleh enam Kepala Negara melalui Deklarasi The Coral Triangle Initiative Leader’s Declaration on Coral Reefs, Fisheries and Food Security.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh dan produktif bagi kesejahteraan bangsa dengan memperkuat diplomasi maritim serta kerja sama dengan berbagai negara dan mengembangkan strategi pembangunan ekonomi biru (blue economy) yang menitikberatkan pada pertimbangan ekologi dan ekonomi pada aktivitas yang menetap di ruang laut. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

12 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

12 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

Bambang Soesatyo mendukung masuknya Beijing Automotive Group melalui BAIC Internasional meramaikan pasar otomotif Indonesia.


Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

12 jam lalu

Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

Puluhan ribu armada disiapkan di sektor transportasi darat, laut, dan udara. Semua untuk melayani 193,6 juta pemudik.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

13 jam lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

13 jam lalu

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meresmikan peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 pada Kamis, 28 Maret 2024, di Jakarta.


Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

14 jam lalu

Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.


BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

14 jam lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.


Universitas Terbuka Menegaskan Keterlibatan dalam Program MBKM

14 jam lalu

Universitas Terbuka Menegaskan Keterlibatan dalam Program MBKM

Sejumlah pemberitaan yang beredar di media belakangan ini menyinggung tentang keterlibatan Universitas Terbuka (UT) dalam program Ferienjob yang dijalankan melalui PT CVGEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) sebagai penyelenggara program tersebut.


Tingkatkan Layanan, KKP Terapkan Sistem Anti Suap

15 jam lalu

Tingkatkan Layanan, KKP Terapkan Sistem Anti Suap

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus berupaya melakukan kegiatan pencegahan korupsi.


Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

15 jam lalu

Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

Sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap sesama di Bulan Suci Ramadhan, Ps. Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta menggelar acara Berbagi Takjil di CBD Puri Jakarta Barat pada Rabu, 28 Maret 2024.