TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian 8 orang korban gempa Cianjur yang diduga tertimbun longsor di dua titik pencarian yaitu di area longsoran Tebing Palalangon Desa Cibeureum dan Kampung Cijedil Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga proses pencarian hari ke-14 belum membuahkan hasil.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, mengatakan proses pencarian korban gempa Cianjur pada hari ke-14 masih belum membuahkan hasil. Menurut dia, Tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan proses pencarian para korban, Senin 5 Desember 2022 besok.
"Hari ini proses pencarian nihil, Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan kedelapan korban yang diduga masih tertimbun di dua titik yang menjadi fokus pencarian, yaitu Tebing Palalangon, Desa Cibeureum dan Kampung Cijedil Desa Cijedil Kecamatan Cugenang," kata Cecep di Pendopo Kabupaten Cianjur, Ahad 4 Desember 2022.
Cecep menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat sebanyak 334 orang dan korban luka berat sebanyak 593 orang. "Untuk korban luka berat yang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Cianjur sebanyak 59 orang," jelasnya.
Selain itu, lanjut Cecep, untuk jumlah pengungsi terdampak gempa sebanyak 114.683 jiwa yang terdiri dari sebanyak 54.781 jiwa pengungsi laki-laki dan sebanyak 59.902 jiwa pengungsi perempuan.
"Kita juga mencatat terdapat sebanyak 147 penyandang disabilitas, sebanyak 1.640 ibu hamil dan sebanyak 7.453 lanjut usia yang terdampak gempa," tandasnya.
Catatan gempa susulan
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 384 kali gempa susulan hingga hari ke-14 penanganan gempa bumi Cianjur. Kepala BMKG Jawa Barat Teguh Rayahu menyebutkan, gempa susulan masih terjadi dan tercatat sebanyak 384 kali gempa susulan.
"Dari sejumlah gempa susulan tersebut Magnitudo terbesar mencapai 4.2 dan terkecil 1.0," kata Teguh.
Teguh menyebutkan, pada Ahad 4 Desember 2022 tercatat terjadi empat kali gempa bumi susulan, dua di antaranya dirasakan. "Dari keempat gempa susulan, dua di antaranya yang dirasakan terjadi pada pukul 05.00 dengan Magnitudo 4.2 dan pukul 09.25 WIB Magnitudo 2.2," tutur dia.
Selain itu, kata Teguh, BMKG akan melakukan survei lahan untuk dijadikan tempat relokasi yang diajukan Pemerintah Kabupaten Cianjur. "Rencananya Senin kita akan melakukan survei di Kecamatan Mande," tandasnya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca: BMKG Ungkap Fakta Penyebab Kerusakan Parah saat Terjadi Gempa Cianjur