TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menilai ada tren kemunduran demokrasi negara-negara di dunia. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan literasi politik bagi masyarakat Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan AHY, sapaan Agus Harimurti, pada Ahad 4 Desember 2022 saat menjadi pembicara dalam forum diskusi di sela kunjungannya ke Australia. AHY menjelaskan penguatan literasi politik masyarakat tersebut ditujukan agar merawat kualitas demokrasi bangsa Indonesia.
Ia berkata hal tersebut merupakan salah satu cara melawan cara-cara kotor dalam berpolitik di dalam negeri. "Agar masyarakat kita tidak dilemahkan oleh politik uang, politik identitas, serta post-truth politics," kata putra mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Baca Juga: 4 Fakta Kasak-kusuk Memasangkan Anies dan AHY ke Pilpres 2024
Untuk membangun demokrasi yang kuat, AHY berkata perlu adanya komitmen dari segenap masyarakat Indonesia untuk mewujudkannya. Menurutnya demokrasi yang kuat tidak bisa diciptakan dari sebagian masyarakat saja.
"Demokrasi yang kuat perlu fondasi yang kuat pula. Demokrasi yang kuat akan menuntun kita pada fondasi kuat pembangunan berkelanjutan," ujar dia melalui keterangan tertulis.
Selain berbicara soal politik dan demokrasi, AHY juga menyampaikan perhatiannya pada ekonomi pembangunan. Ia berkata arah pembangunan ekonomi negara ini seharusnya dimulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia terlebih dahulu.
"Pembangunan infrastruktur memang penting. Tapi kunci transformasi ekonomi terletak pada pembangunan sumber daya manusia yang memadai agar produktivitas dan daya saing bangsa semakin tinggi," kata AHY.
Baca Juga: Soal Kepastian Maju di Pilpres 2024, AHY: Saya Terus Mempersiapkan Diri