TEMPO.CO, Jakarta - Seorang korban luka berat akibat Gempa Cianjur meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 2 Desember 2022. Lanjutan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang tak membuahkan hasil.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyatakan korban luka berat tersebut meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
"Sehingga jumlah korban gempa bumi Cianjur yang meninggal dunia menjadi 331 jiwa. Sementara untuk proses pencarian korban pada hari ke-12 penanganan gempa yang difokuskan di tiga titik masih belum membuahkan hasil," ujar Herman saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat 2 Desember 2022.
Pencarian korban hilang terhalang cuaca dan gempa susulan
Herman Suherman menyebutkan, cuaca buruk dan masih terjadinya gempa susulan menjadi kendala tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang.
"Untuk korban hilang masih tetap sebanyak 11 orang. Curah hujan yang tinggi dan terjadinya gempa susulan menjadi kendala tim SAR gabungan dalam melakukan proses pencarian," jelasnya.
Sementara untuk korban luka berat, lanjut Herman, terdata sebanyak 593 jiwa. Sebanyak 59 jiwa menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur sementara sisanya di daerah lain.
"Jumlah pengungsi sebanyak 114.683 jiwa, yang terdiri dari pengungsi laki-laki sebanyak 54.873 jiwa dan pengungsi perempuan sebanyak 59.902 jiwa," katanya.
Herman menambahkan, proses pencarian korban akan kembali dilanjutkan di masa perpanjangan tanggap darurat hingga Sabtu 3 Desember 2022 besok.
"Kita telah berkomunikasi dengan para keluarga korban terkait dengan proses pencarian, dan sebagian besar dari mereka telah ikhlas dengan bencana ini," tandasnya.
Gempa Cianjur terjadi pada Senin siang, 21 November 2022. Badan Meteorologi, Klimatolongi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 5,6.
Pemerintah menyatakan gempa ini hanya bencana berskala daerah, bukan bencana nasional. Meskipun demikian, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah pusat akan memberikan bantuan ganti rugi atas bangunan yang rusak. Bantuan itu akan diberikan mulai Senin pekan depan.
Selain itu, pemerintah pusat telah menyiapkan lahan seluas 16 hektare untuk merelokasi warga terdampak gempa. Relokasi itu dilakukan karena hingga saat ini, area terdampak gempa Cianjur masih terus dilanda gempa susulan. BMKG menyatakan tak bisa memprediksi hingga kapan gempa susulan itu akan terus terjadi.