INFO NASIONAL -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mulai menyiapkan pembangunan rumah khusus bagi korban bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Rumah khusus tersebut akan dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur guna merelokasi masyarakat terdampak bencana.
“Pemerintah daerah telah menyiapkan tanah seluas 2,5 hektare. Lalu kemudian provinsi melakukan penetapan lokasi, dan Kementerian PUPR menyiapkan kavling tipe 36/60 untuk setiap unitnya. Kira-kira untuk 1 hektare dapat dibangun 80 unit, sehingga total ada sekitar 200 unit rumah yang disiapkan,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.
Menurutnya korban bencana yang terdampak sangat parah, banyak korban jiwa sehingga rumahnya tidak dapat dihuni. Untuk mempercepat proses pembangunan, Kementerian PUPR telah bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya untuk melaksanakan land clearing dan sebagai kontraktor pelaksana pembangunan rumah khusus, serta PT Indah Karya sebagai konsultan manajemen konstruksi.
“Sejak kemarin sudah berjalan, dan stok RISHA sudah dikirimkan. Jadi, kita sudah bisa mulai instalasi,” kata Endra.
Pembangunan rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana di Cianjur mulai dilaksanakan sejak Kamis 1 Desember 2022 yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto menerangkan, Kementerian PUPR akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mengakomodir kebutuhan hunian layak bagi masyarakat.
"Pembangunan dilaksanakan karena masyarakat terdampak bencana memerlukan hunian yang layak sehingga tidak terlalu lama tinggal di tempat pengungsian,” kata Iwan.
Kementerian PUPR, kata dia, juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mempersiapkan alternatif lahan-lahan di daerah lain yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan rumah khusus. Sebab, berdasarkan hasil pendataan dan survey di lapangan masih banyak rumah masyarakat yang rusak berat akibat gempa.
Lokasi pembangunan rumah khusus ini sangat strategis dan diharapkan setelah selesai bisa segera dihuni masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan sesuai dengan usulan Pemerintah Daerah. “Kementerian PUPR siap untuk membangun kembali infrastruktur dan hunian masyarakat yang terdampak bencana," kata Iwan.
Rumah khusus yang dibangun Kementerian PUPR tersebut didesain memiliki ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Dengan target penyelesaian pembangunan sekitar 2 bulan.
"Kami targetkan pembangunan rumah khusus ini bisa selesai dalam waktu 1,5 hingga 2 bulan ke depan. Kami berharap doa dan dukungan dari semua pihak agar pembangunannya berjalan lancar di lapangan," ujar Iwan. (*)