Dalam kesaksiannya Bharada E menyebut saat itu Brigadir J masih hidup dan mengerang kesakitan. Dengan memakai sarung tangan, Ferdy Sambo menghampiri tubuh sekarat ajudannya itu. Lantas dia menembakkan peluru ke arah belakang kepala untuk memastikan kematian Brigadir J.
4. Bharada E sebut Ferdy Sambo mengatakan salah senjata sambil tertawa
Dalam kesaksiannya pada sidang kemarin, Bharada E mengatakan Ferdy Sambo sempat tertawa ketika berulang kali mengatakan kepadanya dan Ricky Rizal salah memakai senjata saat membunuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. “Saat itu di kediaman (rumah Saguling). Jadi saat itu ada saya dan Bang Ricky juga. Sempat beliau berulang-ulang kali bilang ke kami sambil ketawa, sempat bilang salah pakai senjata,” kata Bharada E kepada jaksa penuntut umum. Jaksa pun mengonfirmasi terkait pernyataan Bharada E yang menyebut Ferdy Sambo tertawa. Bharada E membenarkan pernyataannya itu
5. Ferdy Sambo masih menghubungi Eliezer usai pembunuhan untuk memastikan skenario
Bharada E juga menyebut bahwa Ferdy Sambo masih berkomunikasi dengan dirinya setelah pembunuhan terhadap Brigadir J. Bahkan, ketika dirinya dibawa ke markas Brimob untuk ditahan, komunikasi tetap berjalan melalui WhatsApp.
Jaksa pun mempertanyakan kepada Bharada E perihal apa yang disampaikan Ferdy Sambo kepada dirinya. Bharada E atau Richard Eliezer mengatakan atasannya itu menelepon dirinya agar ia tetap menyampaikan jawaban sesuai skenario “Menelepon agar saya tetap sampaikan seperti yang skenario,” ujar Bharada E blak-blakan.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Eks Kasatreskrim Polres Jaksel Sebut 7 Peluru Masuk Tubuh Brigadir Yosua tapi Ada 10 Selongsong di TKP
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.