TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny Gerard Plate angkat bicara soal dugaan penghalang-halangan safari politik calon presiden partainya, Anies Baswedan, ke sejumlah daerah. Salah satu daerah yang tiba-tiba mencabut izin penggunaan tempat untuk safari Anies itu adalah Aceh.
Menurut Johnny, pihaknya tidak mau berpikiran negatif dahulu dan akan menjadikan kejadian itu sebagai pelajaran.
"Itu soal administratif, mudah-mudahan contoh itu menjadi acuan agar yang berikutnya bisa berjalan dengan lebih baik, positif thinking aja dulu," ujar Johnny saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Desember 2022.
Menteri Komunikasi dan Informatika itu menyebut pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan tokoh politik agar terjadi kelancaran demokrasi. Menurut Johnny, semua tokoh politik harus diberi kesempatan berkomunikasi dengan masyarakat.
"Perlu dibukakan ruangnya, tentu sejalan dengan aturan-aturan yang ada, kita harapkan itu," kata Johnny.
Izin penggunaan tempat safari politik Anies di Aceh dan Riau tiba-tiba dicabut
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menerangkan partainya mendapatkan informasi bahwa izin penggunaan tempat untuk safari politik Anies Baswedan di Aceh dan Pekanbaru, Riau, dicabut. Adapun Anies dijadwalkan menyambangi Aceh pada 2-3 Desember 2022, namun izin penggunaan tempat di salah satu taman tiba-tiba dicabut.
"Sebenarnya hal seperti di Aceh tidak terjadi di daerah lain, walaupun saya sudah mendapatkan informasi bahwa di Provinsi Riau juga sudah terjadi hal yang sama,” kata Ali saat dihubungi, Rabu, 30 November 2022.
Biarkan masyarakat menilai
Ali menceritakan konteks pencabutan izin penggunaan tempat di Riau. Menurut dia, Pemerintah Daerah sekonyong-konyong mencabut izin tersebut karena bakal menggelar kegiatan di hari yang bersamaan dengan kegiatan safari Anies.
"Bagi NasDem senyum-senyum saja mendengar itu. Nanti masyarakat yang menilai perilaku pejabat daerah yang seperti itu,” kata dia.
Kendati demikian, Ali mengatakan peristiwa semacam ini tidak bakal menyurutkan semangat NasDem dan Anies untuk bersafari.
“Bagi NasDem sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Karena kita sudah terlanjur berjalan, sudah terlanjur menarik layar, ya tidak mungkin kembali ke darat,” ujarnya.
Sejak turun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang tampak berkonsentrasi melakukan safari politik ke berbagai daerah. Anies tercatat telah mengunjungi Medan, Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal itu tak lepas dari pendeklarasian dirinya sebagai calon presiden dari NasDem. Selain NasDem, Anies Baswedan juga disebut akan diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai capres pada Pilpres 2024. Akan tetapi hingga hari ini Demokrat dan PKS masih belum mendeklarasikan secara resmi dukungannya kepada Anies.
M JULNIS FIRMANSYAH