INFO NASIONAL -- Aktivis Sosial Valencia Mieke Randa sempat galau dengan maraknya galon air minum palsu yang beredar di pasaran. Kegalauannya itu pun sempat dia curahkan di media sosial Twitter pada akhir Oktober lalu.
“Walahhh ternyata rame banget, tuhhh kan… ga di group wa, ga di twitter ternyata semua pada galau soal galon palsu dan galon yang ternyata bisa diisi ulang ini. Emang bener sih, namanya mama-mama kan pasti akan selalu peduli sama kesehatan keluarga ya kan moms,” cuit dia.
Pendiri Blood 4 Life Indonesia, Rumah Harapan Indonesia, 3 Little Angels, dan CEO Yayasan Sahabat Valencia Peduli ini pun intens membagikan keresahannya. “Kok bisa ya isi air galon dipalsukan? Ternyata tutup galonnya bisa mudah banget dibuka dan ditutup lagi tanpa rusak. Sekalipun galon dan tutupnya asli, tetap saja kalau bisa dibuka tutup tanpa rusak, maka pemalsuan isi air galon masih bisa terus terjadi tanpa kita tahu.”
Dalam cuitnya, dia menambahkan, “demi kesehatan keluarga, kita para ibu pasti sangat berharap air mineral galon yang kita konsumsi terjamin sterilitasnya. Tapi kalau galon suka bocor, masalah galon palsu belum clear, isi air galon masih bisa dipalsukan dll, jujur saja bikin aku makin takut dan gak mau ambil resiko.”
Kegalauan Valencia rupanya tak hanya galon palsu, dia pun mendapatkan informasi terkait bahaya Bisphenol-A (BPA). Melalui media sosialnya dia membagikan poster yang berjudul “Bahaya Galon Polikarbonat untuk Kesehatan.”
Dalam gambar itu dijelaskan BPA merupakan bahan kimia berbahaya untuk membuat plastik polikarbonat tidak mudah hancur. Pada orang dewasa dampak dari BPA yaitu mengakibatkan kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, katalisator penyakit saraf, obesitas, gangguan pada saat kehamilan dan persalinan. Sementara pada janin, bayi, dan anak-anak dampaknya berefek buruk pada otak dan kelenjar prostat, gangguan tumbuh kembang, perilaku depresif, ansietas, dan hiperaktif serta mempengaruhi perilaku emosional dan kekerasan.
“Ada juga yang bilang galonnya tergolong galon BPA. Ku baca-baca tentang Bisphenol-A ini ternyata berbahaya loh. Di Eropa sudah dilarang. Apalagi kalau galonnya dipake berkali-kali, zat kimia BPA makin tercampur ke air galon. Kalau setiap hari minum air yang ada BPA nya? kesehatan keluarga jadi taruhan,” tulisnya.
Dia menambahkan dalam cuitannya, “Karena aku seorang mom, maka aku harus tegas memutuskan. Aku prefer produk air mineral kemasan galon yang benar-benar aman. Tips dariku nih buat moms semua: pilih produk yang tutup galonnya sulit dibongkar pasang, galon tidak bocor dan harus BPA free. Semoga sharing ini bermanfaat ya.”
Valencia mengatakan, saat ini masyarakat luput dari penggunaan air minum yang sehat. Padahal, air minum adalah hal paling esensial bagi manusia. "Ini pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya air minum yang paling esensial bagi kehidupan manusia, dan semakin kritis dalam memilih air minum yang akan dikonsumsi untuk keluarga,” kata dia, 30 November 2022.
Masyarakat harus lebih teliti dan kritis dalam mencermati kebersihan dan kenyamanan air yang diminum sehari-hari. Termasuk, memastikan wadah makanan dan minuman yang digunakan benar-benar aman dari bahan kimia berbahaya seperti BPA.
Valencia pun meminta pemerintah dan organisasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan BPA dalam kemasan makanan dan minuman yang beredar di masyarakat. Masyarakat luas, menurut dia, juga perlu terus diedukasi, sehingga menjadi lebih tenang dan tahu dalam memilih yang terbaik untuk keluarga. "Saya mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan label BPA free dan sertifikasi BPOM," katanya.
Adanya pelabelan BPA, kata Valencia, akan membantu para orangtua, terutama kaum ibu, sebagai orang yang menentukan apa yang dikonsumsi oleh keluarga. “Jadi mereka lebih bisa memilih apa yang terbaik dan aman untuk kesehatan keluarga mereka.”
