TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan mengibaratkan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB sebagai negara yang tengah bertanding di Piala Dunia Qatar 2022. Menurut Zulhas--panggilan akrabnya, KIB merupakan koalisi yang terdiri atas partai-partai relatif kecil.
Namun, partai-partai kecil ini memilki konsistensi. Pada akhirnya, mereka menjadi kuda hitam bak negara-negara yang sebelumnya tak diperhitungkan di Piala Dunia.
“Jepang, yang warnanya biru kayak PAN, bisa menang lawan Jerman. Arab Saudi, yang warnanya hijau kayak PPP, bisa menang lawan Argentina. Ya, kalau Brazil menang kan wajar. Yang warnanya kuning memang sudah duluan besar,” ujar Zulhas dalam keterangannya, Rabu, 30 November 2022.
Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Bersua Malam Ini, Bahas Capres-Cawapres
Zulhas menyebut analogi ini ia sampaikan dalam pertemuan KIB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Menurut dia, cerita tersebut menjadi penting agar koalisi di KIB tidak merasa kecil sebelum bertanding.
“Kita jadi belajar, jangan pernah merasa kecil sebelum bertanding, yang dianggap lebih kecil malah bisa mengejutkan dan menjadi pemenang,” kata Zulhas.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Arsul Sani menjelaskan persamuhan KIB malam ini membahas ihwal mekanisme pencalonan presiden dan wakil presiden. Menurut Arsul, ketua umum ketiga partai bakal mendiskusikan proses untuk sampai pada pencalonan presiden.
“Kalau nanti malam ada pertemuan, tentu para ketua umum itu akan mulai bagaimana kira-kira proses untuk sampai pada pencalonan presiden, belum orang loh,” kata Arsul. Arsul mencontohkan dua opsi mekanisme penunjukan capres KIB. Pertama, kata dia, tiap sosok yang dicapreskan mendatangi atau bertemu dengan ketiga partai sekaligus.
Opsi lainnya, Arsul melanjutkan, capres bertemu dengan masing-masing partai. Musababnya, kata dia, bisa jadi ada komitmen atau kesepakatan antara partai dengan capres tersebut. “Jadi saya kira kita akan mulai bicara tentang proses dan mekanisme yang akan digunakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku koalisinya menunggu anggota baru bergabung sebelum mengumumkan capres cawapres. Menurut dia, gelaran pemilihan presiden masih panjang sehingga tidak perlu buru-buru.
“KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus,” kata Airlangga dalam keterangannya, Ahad, 6 November lalu.
IMA DINI SHAFIRA
Baca juga: PDIP Sebut Elektoral Bukan Pertimbangan Utama Tentukan Capres 2024
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini