TEMPO.CO, Cianjur - Sebuah truk pengangkut logistik bantuan untuk korban Gempa Cianjur terlibat kecelakaan di Jalan Raya Puncak Ciloto pada Rabu, 30 November 2022. Truk itu diduga mengalami rem bolong.
Truk berpelat nomor B 9783 UXR tersebut bertabrakan dengan minibus bernomor polisi F 1686 YI. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tabrakan tersebut, namun mobil boks terbalik di badan jalan dan sempat menghambat arus lalu lintas.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi saat truk boks yang dikendarai Ali, 43 tahun, melaju dari arah Bogor menuju Cianjur. Saat berada di jalan menurun Kampung Pengkolan, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabuoaten Cianjur, Jawa Barat, truk mengalami rem blong.
"Sebelum terguling, di jalur turunan pas mau nginjak rem ternyata blong, sempat sedikit panik," kata Ali. "Akhirnya mobil saya menabrak minibus yang melaju dari berlawanan, dan akhirnya kendaraan yang saya bawa terbalik."
Ali mengaku mengangkut bantuan logistik untuk korban Gempa Cianjur namun tak menjelaskan dari instansi mana bantuan itu berasal. Akibat kecelakaan itu, sempat tersendat karena posisi mobil berada di badan jalan. Peristiwa kecelakaan lalu lintas kini ditangani pihak kepolisian.
Bantuan masih terus mengalir
Memasuki hari ke-10 pasca Gempa Cianjur, bantuan untuk para korban memang masih terus berdatangan. Bantuan tersebut datang dari berbagai pihak mulai dari instansi pemerintah, partai politik maupun dari berbagai perusahaan swasta.
Puluhan ribu korban hingga hari ini masih mengungsi karena kediaman mereka rusak diterjang gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 pada Senin siang pekan lalu, 21 November 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa kemarin, 29 November 2022, mencatat korban jiwa mencapai 327 orang. Selain itu, masih ada 13 orang yang dinyatakan hilang.
Sementara untuk korban luka berat yang masih menjalani perawatan hingga Selasa kemarin tercatat sebanyak 68 orang. Total pengungsi disebut mencapai 108.720 orang.
Pusat koordinasi penanganan musibah tersebut pun telah dialihkan ke Bupati Cianjur, Herman Suherman sejak Senin kemarin. Alasannya, Gempa Cianjur dinyatakan sebagai bencana lokal sehingga pusat koordinasi diserahkan oleh BNPB ke pemerintah setempat.