TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR mengungkap tiga metode dalam pencarian tiga korban kecelakaan helikopter Polairud jenis BO-105 P 1103 di perairan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Pada hari ke-3, Selasa (29/11) kecelakaan helikopter milik Polri, kami akan melakukan pencarian dengan 3 metode di titik-titik yang telah ditetapkan," kata Kepala Basarnas Provinsi Kepulauan Babel I Made Oka Astawa, di Manggar, Selasa 29 November 2022.
Ia mengatakan tiga metode yang dilakukan dalam mengoptimalkan pencarian tiga korban kecelakaan helikopter lost contact jenis BO-105 P 1103 milik Polairud yaitu pencarian di atas permukaan laut paralel swep search pattern.
Selanjutnya, pencarian di bawah permukaan air dengan metode scan menggunakan MBES (Multi Beam Echo Sounder), SSS (Side Scan Sonar), Magnetometer, ROV yang dibawa oleh KRI SPICA, dan terakhir menggunakan metode pencarian via udara.
"Jika korban ditemukan akan dievakuasi menggunakan alat yang dikerahkan menuju RSUD Belitung Timur," ujarnya.
Lokasi pencarian dipersempit
Ia menjelaskan dalam pencarian hari ini, area pencarian dibagi sebagai berikut area pencarian pencarian di atas permukaan laut A. 2°53'17"S 108°19'1"T, H. 2°40'9"S 108°13'14"T, I. 2°36'49"S 108°20'41"T, P. 2°50'6"S 108°26'39"T.
"Kami berharap hari ini dapat menemukan tiga korban lainnya yaitu AKP Arif Rahman Saleh (pilot), Briptu Moch. Lasminto (co-pilot), dan Bripka Joko Mudo (teknisi)," katanya.
Baca: Ini Daftar Serpihan Helikopter Polairud yang Ditemukan di Perairan Belitung Timur