TEMPO.CO, Cianjur - Bupati Cianjur Herman Suherman mengimbau warga yang berada di posko-posko pengungsian sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Dengan catatan rumah yang kerusakannya ringan dan tidak berubah struktur konstruksinya.
"Warga sudah bisa pulang ke rumah karena berdasarkan investigasi pihak BMKG gempa susulan sudah melandai sehingga bagi rumahnya yang rusak ringan sudah bisa ditempati," ujar Herman dalam konferensi press yang digelar di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin 28 November 2022.
Menurut Herman, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan intensitas gempa susulan sudah berkurang dan cukup landai.
"Untuk kenyamanan, warga sudah bisa kembali ke rumah. Namun, tetap harus waspada," kata Herman.
Diminta siapkan jalur evakuasi
Herman pun menyarankan agar warga menata rumahnya dengan membuat jalur evakuasi sehingga memudahkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sebaiknya perabotan rumah ditata agar tidak menghalangi jalur evakuasi ke luar rumah jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan," tutur Herman.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memberikan simulasi sederhana bagi warga untuk mendeteksi jika terjadi gempa susulan.
Menurut Muhari, warga jangan terlalu bergantung pada teknologi untuk mengecek terjadinya gempa, seperti informasi BMKG di aplikasi atau media sosial.
"Cukup kita pasang kaleng, disusun tidak simetris ke atas dua atau tiga kaleng, isi dengan batu-batu kecil atau koin. Kalau ada gempa, kaleng tersebut jatuh, pasti terdengar berisik," kata Muhari.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca: BNPB Minta Agar Masyarakat Luar Daerah Tak Jadikan Korban Gempa Cianjur Tontonan