TEMPO.CO, Pangkalpinang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang mencatat kondisi cuaca yang tidak baik bagi penerbangan di lokasi jatuhnya helikopter Polairud Mabes Polri di Perairan Buku Limau Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur, Ahad, 27 November 2022 sekitar pukul 13.15 WIB.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Depati Amir Pangkapinang Kurniaji mengatakan awan Cumulonimbus (CB) muncul sangat banyak saat di lokasi jatuhnya helikopter tersebut.
"Wilayah Tanjung Pandan dan sekitarnya, terutama di posisi antara Buku Limau dengan Manggar Kabupaten Belitung Timur banyak terdapat awan-awan Cumulonimbus yang terbentuk," ujar Kurniaji kepada Tempo, Senin, 28 November 2022.
Kurniaji menuturkan kemunculan angin kencang juga terdeteksi sebelum helikopter tersebut dinyatakan hilang dari pantauan. Dengan kondisi tersebut, kata dia, sangat berbahaya bagi penerbangan apa pun.
"Jika pesawat atau helikopter tetap terbang di tengah kondisi tersebut, maka akan banyak diterpa angin kencang. Ini sangat berbahaya sekali," ujar dia.
Meski mencatat faktor cuaca yang tidak baik, Kurniaji menegaskan pihaknya tidak berani mengambil kesimpulan bahwa penyebab jatuhnya helikopter tersebut karena faktor cuaca.
"Tidak bisa kita pastikan karena cuaca. Apakah karena ada faktor lain, kita tunggu saja hasil kerja tim identifikasi dari pihak terkait," ujar dia.
Puing pesawat ditemukan nelayan
Nelayan yang menemukan puing helikopter, Sobri, juga mengatakan hal yang sama. Dia yang saat itu sedang memancing di Perairan Buku Limau sempat terjebak cuaca buruk.
"Sekitar pukul 13.30 WIB sudah terjadi hujan lebat dan angin ribut. Makanya sekitar pukul 14.00 WIB saya memilih pulang selesai hujan. Cuaca benar-benar tidak baik saat itu," ujar dia.
Warga Dusun Tengah Desa Baru Kecamatan Manggar itu menambahkan banyak melihat benda-benda asing yang dilihatnya mengapung di tengah laut.
"Banyak benda yang mengapung. Saya cuma ambil tiga benda dari lokasi itu yang belakangan diketahui jok kursi helikopter. Sebelumnya saya tidak tahu ada helikopter yang jatuh. Saya bawa jok itu dikarena kondisinya masih bagus," ujar dia.
Satu korban ditemukan
Helikopter BO-105 P 1103 milik Baharkam Korps Polairud Mabes Polri dibawa oleh pilot AKP Arif Rahman Saleh, Co Pilot Briptu Moch Lasminto dan dua orang teknisi helikopter yakni Aipda Joko Mudo dan Bripda Muhammad Khoirul Anam.
Dari hasil pencarian tim gabungan, baru satu korban atas nama Bripda Muhammad Khoirul Anam yang telah ditemukan meninggal dunia di Perairan Pantai Burung Mandi Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur hari ini, Senin, 28 November 2022 sekitar pukul 09.00 WIB. Selain itu, beberapa puing yang diduga dari helikopter tersebut juga ditemukan seperti tas ransel berisi pakaian, mesin dan beberapa potongan bagian helikopter.
SERVIO MARANDA
Baca: Kapolri Pastikan Pencarian Kru Helikopter Polairud P-1103 Dilakukan Maksimal