JAKARTA - SDGs Annual Conference atau SAC 2022 akan berlangsung pada 30 November-2 Desember 2022 di Hotel Sultan Jakarta. SDGs Annual Conference tahun ini adalah yang kelima dan terdiri atas serangkaian kegiatan yang menggaungkan dan mendorong peran serta masyarakat dan platform partisipasi dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia.
Dalam rangkaian acara tersebut pemerintah memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang turut mendukung pencapaian SDGs. Ada dua penghargaan, yakni Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 dan Duta Kampus SDGs periode 2022-2024.
Anugerah Indonesia's SDGs Action Awards 2022 memiliki 11 (sebelas) kategori. Yaitu, kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pelaku usaha besar, pelaku usaha kecil dan menengah, organisasi masyarakat sipil, filantropi, organisasi orang muda, dan media.
Agenda SDGs Annual Conference 2022 juga menyuguhkan beberapa diskusi panel, pameran, dan penampilan seni. Ada pula SDG Festival untuk pelajar dan orang muda yang dikhususkan untuk selebrasi orang muda yang aktif dalam upaya pelaksanaan SDGs.
Sejalan dengan tema besar SDGs Annual Conference 2022: Mendorong Aksi Nyata Ekonomi Hijau untuk Mencapai SDGs, terdapat sesi diskusi yang mengangkat isu transisi ekonomi hijau untuk pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa akan memberikan pengantar tentang strategi ekonomi hijau untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia.
Pada sesi kedua mengangkat tema ekosistem yang mendukung pelaksanaan transformasi ekonomi hijau untuk pencapaian SDGs. Pada kesempatan itu, mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Bambang P.S. Brodjonegoro akan memberikan pandangannya tentang peran ekonomi digital dalam mendukung SDGs.
Ekonomi hijau atau green economy menjadi topik hangat karena memuat gagasan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, memastikan inklusi sosial, mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan, dan menerapkan efisiensi sumber daya. Penerapan ekonomi hijau dapat berupa pengembangan proyek-proyek yang bankable berdasarkan kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dan Sustainable Development Goals (SDGs), dan menghubungkan proyek-proyek tersebut dengan sumber pendanaan yang sesuai.
Ekonomi hijau juga memasukkan faktor-faktor yang memungkinkan investasi pertumbuhan hijau dalam perencanaan sektoral di lingkup kabupaten, kota, provinsi, maupun nasional. Dalam ekonomi hijau, terdapat instrumen ekonomi dan kebijakan inovatif untuk mengurangi risiko dan memungkinkan aliran modal ke sektor terkait.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, perlu kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha dalam mengimplementasikan ekonomi hijau. Dari sisi pemerintah, menurut dia, perlu penguatan kebijakan dan regulasi tentang ekonomi hijau, lengkap dengan kriteria yang jelas serta aspek ramah lingkungan yang terukur.
"Pemerintah perlu menyiapkan skema pendanaan inovatif (blended finance) dan insentif (fiskal dan nonfiskal) yang tepat untuk mendorong investasi hijau serta instrumen de-risking dan penjaminan untuk meningkatkan bankability dan daya saing sektor hijau," katanya. Sedangkan andil dari pelaku usaha, menurut Suharso, dengan menerapkan operasional bisnis yang hijau, berkelanjutan, dan berbasis ekonomi sirkular. Contoh, dengan menerapkan efisiensi energi dalam proses produksi. Bagi pelaku usaha, menurut dia, intinya mengganti pola bisnis dari ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular.
Apabila transisi ekonomi hijau dapat diterapkan secara maksimal, Suharso Monoarfa melanjutkan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,1-6,5 persen pada 2050. Selain itu, sebanyak 87-96 miliar ton CO2e emisi Gas Rumah Kaca akan berkurang selama periode 2021-2060. Bahkan, sebesar 68 persen penurunan intensitas emisi karbon dapat dilakukan pada 2045 sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk net-zero emission di 2060.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang ekonomi hijau di Indonesia, ikuti SDGs Annual Conference 2022 di Hotel Sultan Jakarta pada 30 November-2 Desember 2022. Daftar di sini. (*)