TEMPO.CO, Jakarta - Korban gempa Cianjur yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus bertambah. Hingga Jumat siang, 25 November 2022, total pasien korban gempa berjumlah 96 orang, dari 90 pasien sehari sebelumnya.
Menurut Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Zulvayanti, sebanyak 18 orang pasien telah pulang. Seorang lainnya meninggal pada Selasa lalu. Saat ini masih ada 77 orang korban Gempa Cianjur yang masih dalam perawatan.
Sebanyak 50 pasien diantaranya telah dilakukan operasi. Zulvayanti mengatakan, kasus korban yang dioperasi yaitu mengalami trauma patah tulang dan perut. “Sebagian lagi dengan kasus trauma kepala dan luka pada area kulitnya,” kata dia, Jumat, 25 November 2022.
Baca: Basarnas Kerahkan 11 Ekor Anjing SAR Cari Korban Gempa Cianjur
Puluhan korban gempa Cianjur itu mulai dilarikan ke RSHS Bandung sejak Senin malam, 21 November 2022, pukul 19.58 WIB. Secara umum, menurut Plt. Direktur Utama RSHS Bandung Yana Akhmad Supriatna pada Selasa lalu, korban gempa yang datang mengalami patah tulang. Selain itu, ada yang mengalami cedera kepala dari ringan, sedang, dan berat.
Pasien yang masuk RSHS Bandung berasal dari rujukan fasilitas kesehatan maupun dibawa langsung relawan, atau ambulans RSHS Bandung yang dikirim ke lokasi bencana. Saat itu, kebanyakan pasien yang dirawat kebanyakan dari Kampung Garogol, Cianjur. Pada Selasa lalu, total jumlah pasien korban Gempa Cianjur di RSHS Bandung sebanyak 71 orang.
Menghadapi kedatangan pasien korban Gempa Cianjur itu, RSHS Bandung mengerahkan tim penanggulangan bencana. Tim itu menurut Yana, telah disiapkan tentang kondisi bencana alam atau wabah. Pihak rumah sakit juga menyediakan makanan bagi keluarga pasien korban gempa yang jumlahnya sesuai kemampuan dan donasi.
Baca Juga: Cerita Pengungsi Yang Selamat Dari Gempa Cianjur, Tahan Tembok Rubuh Demi Cucu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.