TEMPO.CO, Jakarta - Badan SAR Nasional berhasil mengevakuasi 17 dari 39 korban gempa Cianjur yang hilang akibat tertimbun longsoran tanah. Belasan korban ini ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni warung Sate Shinta dan Desa Cijedil.
"Hingga pukul 15.35 WIB, Tim SAR berhasil mengevakuasi 17 korban. Masing-masing sembilan korban di warung sate oleh Tim Alfa dan delapan korban di Cijedil oleh Tim Bravo," ujar Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam keterangannya, Jumat, 25 November 2022.
Henri mengatakan penemuan ini cukup signifikan karena belasan berhasil ditemukan dalam waktu relatif berdekatan. Apalagi, Henri mengatakan para korban merupakan fokus operasi SAR.
Adapun jenis kelamin para korban yang ditemukan itu, yakni 11 perempuan dewasa, 2 laki-laki dewasa, dan 4 anak-anak. Para korban kini telah dievakuasi ke RSUD Cianjur untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Baca: Basarnas Kerahkan 11 Ekor Anjing SAR Cari Korban Gempa Cianjur
Dalam proses evakuasi hari ini, Henri menyebut belasan anjing SAR itu dikerahkan bersama dengan 1.408 personel yang dibagi menjadi 3 kelompok. Tim A dengan jumlah 456 personel dengan lima anjing SAR serta empat personel technical search peralatan life detector bekerja di area warung Sate Shinta. Di lokasi ini pada pagi tadi tim berhasil menemukan empat jenazah.
Kemudian Tim B beroperasi di area Cijendil RT 03 RW 1, Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 472 personel, empat anjing SAR, dan empat personel technical search peralatan life detector. Terakhir Tim C beroperasi di Kampung Cicadas, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 480 personel, dua anjing SAR, dan 4 personel technical search peralatan life detector.
"Total personel yang terlibat tercatat 1.408 orang dari Basarnas maupun potensi SAR yang berasal dari 192 instansi dan organisasi," kata Henri.
Henri menyebut timnya harus melakukan pemetaan lokasi para korban yang tertimbun di kedalaman yang bervariasi. Selain itu, hujan yang intens mengguyur serta adanya gempa susulan menjadi tantangan bagi tim SAR. “Tim SAR berusaha mengurai tanah longsor dan membongkar bangunan-bangunan di bawahnya yang diduga kuat terdapat korban,” kata Henri.
Selain mengerahkan tenaga manusia, Basarnas juga mengerahkan peralatan berat berupa 2 unit excavator. Selain itu, tim juga menggunakan peralatan alcon atau penyembur air untuk mengikis dan menggerus timbunan tanah longsor.
Sementara itu untuk para korban selamat yang sedang mengungsi, Basarnas juga akan melaksanakan droping logistik melaui helikopter. Logistik itu berupa terpal, paket keluarga, paket balita, beras, dan air mineral di wilayah terisolir.
Wilayah yang bakal menjadi sasaran dropping logistik melaui helikopter itu antara lain Kecamatan Cugenang, Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Kampung Cikadal, Desa Nyalindung, Kampung Pasir Sapi, Kecamatan Mangunkerta, dan Kecamatan Sarampad.
Baca: Cerita Pengungsi Yang Selamat Dari Gempa Cianjur, Tahan Tembok Rubuh Demi Cucu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.