TEMPO.CO, Cianjur- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa perkembangan terakhir di Kabupaten Cianjur masih terjadi gempa bumi susulan sesudah gempa 5,6 Magnitudo. Namun, empat hari hingga satu pekan ke depan situasi sudah stabil kembali.
"Untuk itu, masyarakat agar tetap tenang meskipun ada gempa susulan, sebab intensitasnya semakin lemah," ujar Dwikorita di Pendopo Kabupaten Cianjur, Kamis 24 November 2022.
Justru Dwikorita menekankan masyarakat agar tetap terus waspada terhadap curah, terutama saat puncak hujan pada bulan Desember sampai Januari. "Longsor dan banjir mohon waspada," kata Dwikorita.
Dwikorita menyarankan tenda pengungsian yang didirikan agar jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah. Sebaiknya lokasi tenda makin ke arah tanah lapang yang lebih aman.
"Jangan terlalu dekat dengan lereng karena bisa terguyur hujan dan longsor. Hati-hati menentukan tempat pengungsian," tutur Dwikorita.
Kemudian Dwikorita menambahkan bahwa berdasarkan data yang sudah terkumpul, banyak kerusakan selain berada di episentrum, namun yang signifikan adalah kondisi konstruksi bangunan.
"Kondisi tanah tidak begitu signifikan. Jika akan membangun kembali masih bisa di lokasi sama karena kondisi tanah tidak begitu penting, tapi jarak dan konstruksi bangunannya yang harus diperhatikan," tandas Dwikorita Karnawati.
Baca Juga: Gempa Cianjur, BMKG Catat Ada 125 Gempa Susulan Hingga Pagi Ini