TEMPO.CO, Jakarta - Tiga hari pasca- gempa Cianjur, masih banyak pengungsi yang belum mendapat bantuan. Salah satunya ada di Kampung Sukawarna, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang yang masih belum tersentuh bantuan.
Eti, 47, Ketua RT 01 Kampung Sukawarna, bercerita sudah dari sejak awal gempa terjadi, warga di daerahnya belum mendapat santunan dari pemerintah. Ia menyebut saat ini warganya bergantung pada pemberian bantuan dari relawan yang lalu lalang di jalan.
"Biasanya relawan yang lewat memberikan lebihan santunan kepada kami, tapi terkadang kami juga minta kepada relawan yang lewat agar menyisihkan kepada warga kami," kata dia saat ditemui oleh Tempo di posko pengungsian Kampung Sukawarna.
Untuk kebutuhan warga, Eti berkata saat ini makanan sudah cukup terpenuhi dengan pembagian kepada warga yang terjadwal setiap pagi dan sore. Namun, ia menjelaskan, saat ini warganya membutuhkan tenda untuk tinggal sementara.
"Jadi tenda saat ini masih dari swadaya masyarakat. Satu tenda itu bisa menampung dua hingga tiga atau lebih keluarga," kata Eti.
Baca juga: Gempa Cianjur, Kapolri Distribusikan Bantuan 3 Ribu Paket Sembako dan Pantau Proses Evakuasi
Sudah setiap hari Eti berkoordinasi dengan kepala desa tempat ia tinggal. Sebagai pemimpin di tingkat rukun tetangga, ia menyampaikan keluhan warganya selama di pengungsian.
"Tapi hingga saat ini belum ada bantuan yang datang dari pemerintah. Baru dari relawan yang lewat aja dan itu berupa makanan dan air," ujarnya.
Kurangnya tenda tersebut menimbulkan beragam permasalahan kesehatan pada pengungsi RT 01 Kampung Sukawarna. Eti sudah mendapati laporan warganya yang terkena berbagai macam penyakit seperti influenza dan penyakit kulit.
"Alhamdulillah untuk yang sakit-sakit sudah kami sediakan posko dan sudah ada dokter dari puskesmas atau relawan yang merawat para warga yang sakit," ujar dia pada Tempo.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menjelaskan pemerintah saat ini sudah mendistribusikan 2.000 lebih tenda darurat dari Kementerian Sosial kepada para korban lindu Cianjur tersebut. Ia menyebut pemerintah memerlukan waktu agar bantuan dapat menjangkau semua pengungsi yang terdampak.
"Kami sudah mengusahakan semaksimal mungkin, tapi kami enggak bisa serta-merta. Jadi semuanya dilakukan secara bertahap. Jadi kami mohon sekali untuk kesabarannya," ujar dia saat meninjau lokasi terdampak gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang pada Kamis, 24 November 2022.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Suharyanto, mengimbau agar warga yang belum mendapat bantuan untuk melapor kepada petugas atau pemerintah setempat. Ia juga berkata BNPB telah berkoordinasi dengan para Camat, Kades, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas agar mendata warga yang belum mendapat bantuan.
"Jadi kami mohon kepada warga untuk melapor agar kami bisa langsung kirimkan bantuan," kata dia pada Rabu 23 November 2022 lalu.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Tinjau Lokasi Gempa Cianjur