INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebutkan bahwa Turki melalui Bulan Sabit Merah akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa di Kabupaten Cianjur, dengan berkoordinasi melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak terkait lainnya.
“Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Turki terhadap Indonesia, sekaligus menunjukan bahwa duka Indonesia juga menjadi duka bagi Turki," ujar Bamsoet usai menerima telepon dari Ketua Parlemen Turki H.E. Mr. Mustafa Sentop, di Jakarta, Rabu, 23 November 2022.
Dalam pembicaraannya di telepon dengan Mustafa Sentop, tak lupa Bamsoet juga menyampaikan duka cita atas musibah gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di Turki pada Rabu dini hari waktu Turki. Dilaporkan, gempa di Turki menyebabkan 22 orang luka-luka dan tidak ada korban meninggal.
Bamsoet menjelaskan, Indonesia dan Turki menjadi negara yang rawan gempa. Turki berada di garis patahan Bumi, sementara Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
“Tidak salah jika Indonesia dan Turki saling meningkatkan kerja sama, baik dalam hal penanganan bencana gempa maupun dalam hal mengantisipasi potensi bencana gempa," ujarnya.
Kerja sama kedua negara ini sejatinya telah terjalin sejak dahulu. Misalnya pada tahun 2020, Muhammadiyah AID menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa ke Pemerintah Daerah Bornova, Izmir, Turki. Jauh sebelumnya pada tahun 2011 lalu, saat Turki diguncang gempa hebat dengan magnitudo 7,2, pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 8,93 miliar kepada Pemerintah Turki.
Sebaliknya, saat Indonesia menghadapi musibah gempa dengan magnitudo 7,7 di Palu pada tahun 2018, Turki juga mengirimkan bantuan melalui Bulan Sabit Merah Turki. Tidak hanya terhadap bencana gempa, pemerintah Turki juga mendukung Pemerintah RI dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dukungan tersebut berupa bantuan alat-alat kesehatan terdiri dari 50 set ventilator dan 600.000 kotak obat-obatan senilai lebih dari Rp 100 miliar. (*)