TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan kabar yang beredar adanya hubungan gempa Sesar Cimandiri dan letusan Gunung Gede adalah tidak benar alias hoaks.
“BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut,” kata Rahayu, Selasa 22 November 2022.
Setidaknya ada dua temuan kabar yang diklarifikasi BMKG. Pesan pertama bertuliskan; “Ijin melaporkan komandan situasi Terkait tingkat kewaspadaan info BMKG dan BNPB Tingkat waspada Tinggi Wilayah Sukabumi aktivitas Yang dilewati Garis Pergerakan Sesar Cimandiri 1 Minggu Kedepan 1. Pelabuhan Ratu dan sekitarnya 2. Cibadak dan sekitarnya 3. Cicantayan dan Cibolang 4. Sukaraja dan sekitarnya 5. Sukalarang dan sekitarnya 6. Baros dan sekitarnya 7. Salabintana dan sekitarnya 8. Kadudampit dan sekitarnya. Himbauan bagi warga tetap waspada dan tidak panik serta tak berpergian dari rumah masing-masing untuk menjaga keamanan tempat tinggal masing-masing. Terimakasih Muspika & Muspida Kota Sukabumi”
Baca juga: Tanggapi Gempa Cianjur, Pimpinan DPR Minta Komisi Teknis Bahas Pola Mitigasi Bencana
Kabar kedua berupa pesan suara (voice note) mengenai adanya cahaya seperti api menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede dan mengakibatkan adanya gempa bumi di wilayah Kampung Singa Barong dan kampung Sarongge, Kabupaten Cianjur. “Berita itu hanya hoax atau isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat,” ujar Rahayu.
Alasannya karena kabar tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas. Menurutnya sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi. Adapun informasi resmi yang diperoleh BMKG dari PVMBG, “Hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I atau Normal,” katanya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika terjadi bencana gempa, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Selain itu memeriksa dan memastikan bangunan cukup tahan gempa. Terkait informasi bencana, masyarakat dianjurkan untuk mencari yang resmi dari pihak terkait seperti BKMG, BASARNAS, BNPB, TAGANA, TNI/Polri dan aparat pemerintahan setempat.
Baca juga: Gempa Cianjur, BMKG Catat Ada 125 Gempa Susulan Hingga Pagi Ini
ANWAR SISWADI