TEMPO.CO, Bogor - Saat gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang kawasan itu, mayoritas warga sedang melakukan istirahat salat dan makan atau ishoma. Namun, sebagian sudah ada kembali ke ladang untuk melanjutkan pekerjaan.
Hal tersebut diungkap Abdul Qodir, petani yang memiliki ladang di Ciherang. Kepada Tempo, Qodir menyebut saat gempa dia melihat tanah seperti gelombang air di laut.
"Itu tanah gimana sih kaya ombak atau gelombang air di laut, padinya aja naik turun. Saya istighfar di situ, tapi pikiran saya kepada istri dan anak yang ada di rumah," kata Qodir menceritakan kejadian gempa yang terasa hingga Bogor dan Jakarta itu, Selasa, 22 November 2022.
Dalam kejadian itu, Qodir mengaku kehilangan istri tercintanya. Sebab sang istri kala itu sedang berada di dapur, tertimpa dinding dapur dan meninggal. Sementara anaknya mengalami patah tulang di bagian kaki.
Belum terima bantuan
Qodir menyebut, saat ini sebagian warga yang ada di desa Ciherang dan Ciputri menunggu uluran tangan karena belum ada bantuan masuk.
"Bukan meniadakan pemerintah, tapi jujur hingga saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Ada beberapa bantuan itu pun dari perorangan yang kebetulan lewat, kami stop dan kami minta. Alhamdulillah mereka menurunkan bantuan itu dan saya bagikan ke warga," kata Qodir.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan titik gempa berada daerah Cianjur,Jawa Barat.Gempa terjadi pada pukul 13.30 WIB dan bermagnitudo 5,6 SR kedalaman gempa berada 10 kilomete, namun tidak berpotensi tsunami. Sebab gempa itu, banyak bangunan roboh dan menelan korban jiwa.
M.A MURTADHO
Baca: Jokowi Minta Rumah-rumah yang Bakal Dibangun Ulang Miliki Standar Tahan Gempa