TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar korban Gempa Cianjur mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia meminta jangan ada korban yang terlantar.
“Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 November 2022.
Ridwan Kamil mengatakan telah menginstruksikan sejumlah rumah sakit di sekitar Cianjur untuk membantu korban gempa. Rumah sakit darurat juga akan dibangun di area Pendopo Kabupaten Cianjur.
“Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani,” kata Ridwan Kamil.
Data Korban dari BPBD Cianjur
Mantan Wali Kota Bandung itu mengatakan, data sementara dari Call Center Badan Penanggulangan Bencana Dareah (BPBD) Cianjur pada Senin, 21 November 2022 pukul 21.00 WIB tercatat 162 korban meninggal akibat gempa bumi. Sebagian besar korban anak-anak.
“Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan di madrasah,” kata dia.
Pria yang kerap disebut Kang Emil itu mengatakan, berdasarkan data BPBD Cianjur, terdapat 326 orang luka-luka yang sebagian besar mengalami patah tulang akibat benturan atau tertimpa reruntuhan. Diduga masih banyak warga yang terperangkan dalam timbunan atau reruntuhan sehingga kemungkinan jumlah korban masih bertambah.
Gempa Cianjur juga menyebabkan 13.784 orang mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di 14 titik. Rumah warga yang rusak dengan skala kerusakan 60-100 persen berjumlah 2.345 unit. Tiga jalan terputus dan ada lima mobil terjebak di jalan yang terisolir tersebut.
Ridwan Kamil meminta pendataan korban lebih akurat lagi dengan melibatkan kepala desa dan kepala dusun yang lebih memahami wilayah. Dibutuhkan data yang akurat untuk penanganan korban gempa.
“Tolong Pak Bupati, Sekda bisa dikoordinasikan pendataan dengan kades dan kepala dusun. Diharapkan data segera bisa terekap. Dengan data yang valid akan memudahkan dalam koordinasi dan penanganan, siapa melakukan apa, dan bantuan logistik yang akan disalurkan bisa tepat sesuai dengan yang dibutuhkan warga,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan mengatakan, alat berat untuk membantu evakuasi korban gempa sudah berdatangan. “Dapur umum dihadirkan di 14 titik sesuai dengan jumlah titik pengungsian. Saya juga apresiasi pada TNI/ Polri, serta tim dari Basarnas yang sudah datang, termasuk ratusan relawan dan paramedis. Oksigen pun memadai,” kata dia.
Selanjutnya,Sejumlah menteri akan datang