TEMPO.CO, Bandung - Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu menginformasikan, jumlah lindu susulan Gempa Cianjur berjumlah 125 kali hingga Selasa 22 November 2022 pukul 08.00 WIB. Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5.
Sebagian titik gempa susulan berada di sekitar garis Sesar Cimandiri yang juga dekat dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. BMKG memperbarui data jumlah gempa susulan per satu jam.
"Gempa susulan terbanyak yang totalnya 32 kali terjadi pada 1-2 jam pertama pasca gempa utama. Lalu 25 kali lindu susulan setelah 8-9 jam kemudian," kata Teguh, Selasa, 22 November 2022.
BMKG tak bisa memprediksi sampai kapan gempa susulan akan terjadi
Sebelumnya gempa tektonik bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur secara meluas Senin, 21 November 2022 pada pukul 13.21 WIB. Dari peta sebaran gempa BMKG, terlihat titik gempa susulan banyak yang berkumpul di sekitar pusat gempa utama yang berlokasi di Cianjur.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, lindu susulan sebanyak itu lazim terjadi pada gempa kerak dangkal.
“Karena batuannya kan brittle, rapuh, sehingga akan diikuti banyak gempa susulan,” katanya, Senin kemarin, 21 November 2022.
BMKG menurutnya tidak bisa memastikan atau memprediksi berapa jumlah dan sampai kapan gempa susulan masih akan terjadi.
“Kami juga nggak berani mengatakan kondisi ini sudah aman,” ujarnya.
Antisipasinya, kalau rumah warga ada yang rusak atau miring, Daryono meminta rumah itu tidak ditempati. Dia menyarankan warga tinggal di tempat yang aman atau pengungsian. Alasannya dikhawatirkan rumah dengan kondisi seperti itu bisa rubuh jika terjadi gempa yang kuat.
“Rumah-rumah yang tidak rusak insya Allah sudah teruji, kalau yang retak miring jangan ditinggali,” kata dia. Selain itu di daerah lereng, gempa-gempa susulan bisa menimbulkan instabilitas dan rawan longsor jika hujan.
Korban jiwa ratusan orang, ribuan warga mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat Gempa Cianjur hingga saat ini mencapai 162 orang.
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan dan 326 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.
BNPB juga mencatat Gempa Cianjur mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Tercatat sebanyak 2.345 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 8 unit gedung pemerintah rusak, 10 unit sarana pendidikan rusak, dan 3 unit sarana ibadah rusak.