INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII, di Surakarta, Senin, 21 November 2022. Selain Bamsoet, Presiden juga didampingi Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD La Nyala Mattalitti.
Tiga pengurus HIPMI 2019-2022 yang maju dalam kontestasi Ketua Umum HIPMI 2022-2025. Yakni Sekretaris Jenderal Bagas Adhadirgha, Wakil Ketua Umum Akbar Himawan Buchari, dan Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Anggawira.
Baca Juga:
Bamsoet mengatakan, siapa pun yang terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI harus dapat merangkul kontestan lainnya. "Sebagaimana diteladankan Presiden Joko Widodo yang merangkul Prabowo Subianto, sekaligus ditelandakan Prabowo Subianto yang berbesar hati bersedia masuk dalam kabinet untuk bersama-sama Presiden Joko Widodo memajukan Indonesia.”
Menurut Bamsoet, dengan bergotongroyong maka ketiga kekuatan calon Ketua Umum HIPMI bisa saling membesarkan HIPMI agar tetap menjadi alat perjuangan dalam memakmurkan Indonesia, sekaligus melahirkan lebih banyak pengusaha pejuang, pejuang pengusaha.
Bamsoet mengingatkan, sebagai bagian dari komunitas global, dan sekuat apa pun pondasi perekonomian nasional, tidak akan membebaskan dari pengaruh kondisi ekonomi dunia dan geo-politik global. Memburuknya kondisi perekonomian negara-negara maju, pastinya juga akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. Sebagai gambaran, menurut survei Reuters, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2022 diproyeksikan melambat dan hanya mencapai 3,2 persen, jauh di bawah target sebesar 5,5 persen.
"Kondisi tersebut bisa berpegaruh bagi Indonesia, mengingat 33,8 persen impor kita bersumber dari Tiongkok, dan 21,8 persen tujuan ekspor kita juga ke Tiongkok. Dari sisi nilai investasi, BPS mencatat nilai investasi Tiongkok pada periode 2016 hingga 2020 meningkat dari 2,6 milyar US dolar menjadi 4,8 milyar US dolar," tutur Bamsoet.
Dengan tingginya angka ketergantungan ekonomi nasional pada berbagai entitas internasional, dapat dipastikan bahwa setiap ancaman krisis global akan selalu berdampak nyata pada perekonomian nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Gambaran lainnya, kemampuan Indonesia menekan laju inflasi yang menurut rilis BPS tercatat pada level 5,71 persen pada Oktober 2022, tidak semata ditopang oleh faktor alamiah perekonomian nasional. Namun juga disebabkan adanya intervensi pemerintah, antara lain melalui kebijakan subsidi BBM yang diperkirakan akan mencapai Rp 700 triliun hingga penghujung tahun 2022. Jika krisis energi global tidak kunjung usai, maka subsidi ini dipastikan akan terus menjadi beban APBN," tutur Bamsoet.
Karena itu, HIPMI punya peran besar membantu pemerintah menyikapi berbagai dampak tekanan resesi ekonomi dan perubahan landskap politik dan keamanan global terhadap Indonesia.
Dari aspek ekonomi, misalnya, mengingat pentingnya kinerja ekspor untuk menopang pertumbuhan perekonomian nasional, maka HIPMI perlu mendorong diversifikasi negara-negara tujuan ekspor, di samping diversifikasi berbagai produk ekspor.
"HIPMI juga harus terlibat dalam pemberdayaan UMKM dengan mendorong tumbuhnya kerjasama, sinergi, dan kolaborasi antara pengusaha besar dan menengah dengan UMKM,” ucap Bamsoet.
Munas HIPMI XVII dihadiri sekitar 4 ribu pengusaha muda dari berbagai penjuru nusantara. Sejumlah tokoh yang datang antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta para mantan Ketua Umum HIPMI. (*)